Sungguhpun demikian, sebelum pemecatan dilakukan partai secara khusus akan memanggil para kadernya untuk dimintai keterangan secara langsung dan diberikan kebebasan untuk untuk menentukan pilihannya
BACA JUGA: Kehadiran Anggota Dewan Tetap Penting
"Silakan pilih mau ke Nasdem atau tetap dengan partaiSebagai partai terbuka, lanjut Puan, PDI-P tidak akan pernah memaksakan kehendak agar seseorang harus tetap menjadi kader partai
BACA JUGA: PKS Buka Posko Korban Tabung Gas
Pilihan itu ada di tangan kaderSikap yang sama juga disampaikan oleh Ketua DPP PDIP Bambang Wuryanto
BACA JUGA: Serahkan Keamanan Pilkada Tolitoli ke Kepolisian
Menurut dia, sebagai partai terbuka memang tidak ada paksa-paksaan dalam menentukan pilihan berpolitik"Contoh kongrit untuk ini adalah soal Gamawan Fauzi yang dalam Pilkada Gubernur Sumatera Barat diusung PDI-PNamun dalam fase berikutnya, Gamawan Fauzi bergabung dengan pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan mendapat posisi di kabinet sebagai Menteri Dalam Negeri," ujarnya.Sikap tidak memaksa itu, lanjut Bambang merupakan bagian dari proses dan pendidikan politik demokrasi PDI-P"Bagaimana nanti pada akhirnya, kita serahkan saja ke pemilik negeri ini yang menilainyaMau dibilang rakyat Gamawan tidak beretika, silakanMau dikatakan Gamawan pintar berpolitik, juga silakanYang penting tidak ada pemaksaan kehendak dan tipu-tipu," pungkasnya(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rakornas PDI Perjuangan Tertutup untuk Pers
Redaktur : Tim Redaksi