jpnn.com, JAKARTA - PDI Perjuangan punya cara sendiri untuk memperingati Hari Ibu ke-89, Jumat (22/12). Partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu menggelar Kursus Pancasila dan Sarinah: Platform Gerakan Perempuan Nasional untuk menggembleng kader-kadernya.
Kursus yang diikuti ratusan peserta itu digelar di kantor DPP PDIP. Seluruh pesertanya adalah perempuan.
BACA JUGA: Nilai-Nilai Perjuangan Ibu Jadi Tauladan ASN
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat membuka kegiatan itu mengatakan, partainya tak hanya sekadar memperingati Hari Ibu, tetapi juga mengenang spirit perjuangan dan pergerakan kaum perempuan Indonesia. Menurutnya, pergerakan kaum perempuan di tanah air memiliki sejarah panjang karena sudah dimulai sebelum Bung Karno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
“Kongres Perempuan Indonesia Pertama pada 22 Desember 1928 menjadi saksi bagaimana perempuan Indonesia berjuang dan bergerak untuk memajukan bangsanya,” ujar Hasto.
BACA JUGA: Begini Curhat Maia Estianty Menjadi Seorang Ibu
Lebih lanjut Hasto menjelaskan, Kongres Perempuan Indonesia I digelar di Yogyakarta pada 22 hingga 25 Desember 1928. Beberapa hari menjelang kongres itu, Bung Karno berpesan kepada agar gerakan perempuan Indonesia tidak sekadar bertujuan mencapai persamaan hak.
BACA JUGA: Jokowi Sampai Angkat Jempol Dengar Cerita Mama Papua
“Tetapi juga harus terlibat dalam perjuangan nasional,” kata Hasto.
Politikus asal Yogyakarta itu lantas mengutip buku Sarinah: Kewajiban Wanita dalam Perjuangan RI karangan Bung Karno. Dalam buku itu Bung Karno menegaskan bahwa kaum perempuan sangat berperan dalam memajukan bangsa Indonesia.
Menurutnya, peran perempuan dalam rumah tangga pun tidak sekadar urusan domestik. Sebab, perempuan juga punya peran dalam membentuk karakter bangsa.
"Dari kaum perempuanlah lahir peradaban umat manusia karena perempuanlah sumber dari peradaban itu sendiri,” ujar Hasto mengutip Bung Karno.
Karena itu Hasto menegaskan, PDIP selalu menempatkan perempuan dalam setiap perjuangannya. Sebagai contoh, kader-kader PDI Perjuangan yang menjadi kepala daerah selalu mengutamakan program kesehatan dan gizi ibu-ibu hamil.
“Karena tidak bisa kita bicara keselamatan bangsa, tanpa keselamatan kaum perempuan,” ujar Hasto.
Sementara Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kesehatan Perempuan dan Anak Sri Rahayu mengatakan, kursus itu bertujuan meningkatkan peran perempuan dalam membentuk peradaban, termasuk membentuk karakter bangsa dan memerangi radialisme. Selain itu, PDIP juga ingin menegakkan demokrasi yang melibatkan perempuan serta menolak segala bentuk SARA dan seksis.
“PDI Perjuangan percaya bahwa perempuan memiliki kemampuan untuk mengantisipasi segala ajaran dan gerakan yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa,” tegas Sri.(rmo/jpg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Peringati Hari Ibu di Raja Ampat, Jokowi Puji Mama Papua
Redaktur : Tim Redaksi