jpnn.com, JAKARTA - Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengumpulkan para kader seniornya menjelang ulang tahun ke-50 parpol pimpinan Megawati Soekarnoputri tersebut.
Persamuhan itu digelar di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (17/12).
BACA JUGA: Info dari Hasto soal Sederet Pertimbangan PDIP Memilih Capres
Puluhan kader senior PDIP, antara lain, Adang Ruchiatna, Agnita Singedekane, Agustin Teras Narang, Emir Moeis, Firman Jaya Daeli, Hendrawan Supratikno, Idham Samawi, Jacob Tobing, Panda Nababan, Sidarto Danusubroto, Tumbu Saraswati, William Tutuarima, dan masih banyak lagi, hadir pada pertemuan itu.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang menjadi sahibulhajat pertemuan itu menunjukkan sikap takzimnya dengan menyalami dan menyapa para banteng senior tersebut.
BACA JUGA: Nomor Urut PDIP dari Pemilu ke Pemilu, Angka 3 Sangat Mantap
“Selamat datang dalam forum kangen-kangenan ini. Salam dari Ibu Megawati Soekarnoputri," ujar Hasto yang dalam pertemuan itu didampingi sejumlah ketua DPP PDIP, antara lain, Ahmad Basarah, Eriko Sotarduga, Mindo Sianipar, dan Sukur Nababan.
Hasto menjelaskan pertemuan itu digelar dalam rangka menyambut perayaan ulang tahun ke-50 PDIP pada 10 Januari 2023.
BACA JUGA: True Story, Megawati Usir Suami & Panda Nababan dari Rapat DPP PDIP
Oleh karena itu, politikus asal Yogyakarta tersebut mengumpulkan para kader senior PDIP guna meminta saran dan masukan.
“Tugas kami mendengarkan dari para senior yang menyampaikan keinginan kapan bisa berkumpul dan memberi masukan-masukan yang berguna bagi PDI Perjuangan untuk sekarang dan masa depan," kata Hasto.
Pada pertemuan itu, Hasto juga menjelaskan soal Sekolah Partai PDIP yang dijadikan lokasi pertemuan tersebut. Lokasi itu pernah menjadi kantor DPP PDIP.
Kini lokasi itu menjadi tempat berbagai kegiatan kepartaian, termasuk pendidikan dan pengaderan. Berbagai potret tokoh bangsa, seperti Bung Karno, HOS Tjokroaminoto, KH Hasyim Asy'ari, KH Ahmad Dahlan, hingga Hoegeng Imam Santoso, dalam ukuran besar terpasang di dinding Sekolah Partai PDIP.
"Tempat ini sudah diubah sekarang menjadi sekolah partai, sengaja dibuat dalam nuansa tokoh-tokoh pejuang,” tutur Hasto.
Selanjutnya, peraih gelar doktor ilmu geopolitik dari Universitas Pertahanan (Unhan) itu meminta para tokoh senior PDIP membuat kesaksian dalam bentuk tulisan tentang perjalanan partai yang sebelumnya bernama PDI tersebut.
“Dua atau tiga lembar, itu sudah sangat bagus," ucap Hasto.
Memang permintaan Hasto kepada para kader senior PDIP itu begitu mendadak. Namun, dia mengharapkan berbagai tulisan itu bisa disatukan menjadi sebuah buku yang diluncurkan pada perayaan setengah abad usia PDIP bulan depan.
“Ini bisa menjadi sumbangan para senior dalam merayakan HUT ke-50 PDI Perjuangan," harap Hasto.(ast/JPNN.com)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi