jpnn.com - JAKARTA – Fraksi PDI Perjuangan sebagai partai pengusung pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) menyatakan setuju bila penyertaan modal negara (PMN) untuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ada di RAPBN 2016 direalokasikan untuk program pro rakyat.
Hal ini disampaikan anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi PDIP, Andreas Eddy Susetyo di Jakarta, Kamis (29/10).
BACA JUGA: SETARA Intitute Dukung Surat Edaran Kapolri
Menurutnya, dukungan untuk merealokasikan PMN untuk BUMN dilakukan, setelah mencermati adanya aspirasi yang mengusulkan agar alokasi dana tersebut yang sedianya untuk BUMN dialihkan kepada program kerakyatan secara langsung seperti pembangunan jalan di desa-desa, perbaikan saluran irigasi, bendungan, dan perbaikan rumah kurang layak huni.
“Aspirasi pro rakyat tersebut sangat baik. Karena itulah PDIP setuju agar PMN tidak perlu dialokasikan pada APBN 2016. Jangan sampai BUMN justru berebut alokasi anggaran dengan rakyat," tegas Andreas.
BACA JUGA: KPK Bikin Publik Happy, tapi Undang-Undangnya Tetap Perlu Direvisi
Ia menegaskan bahwa program kerakyatan memang menjadi prioritas Pemerintahan Jokowi dan PDIP. Karena anggaran tersebut bisa menjadi stimulus bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat dibanding hanya untuk segelintir perusahaan pelat merah.
“Realokasi dana PMN sebesar lebih dari Rp. 30 triliun akan menjadi stimulus ekonomi kerakyatan daripada digelontorkan ke BUMN,” katanya.
BACA JUGA: Kapolri Terbitkan Suran Edaran Penanganan Ujaran Kebencian
Andreas yakin bahwa persoalan pokok terkait APBN hanya PMN BUMN saja. Di luar itu, semua fraksi akan mengedepankan kepentingan bangsa dan negara sehingga APBN dapat disetujui tepat waktu.
Terpisah, Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto membenarkan bahwa partainya menerima aspirasi untuk merealokasi dana PMN tersebut. Ia juga yakin bahwa garis politik anggaran Presiden Jokowi mengutamakan kepentingan masyarakat.
“PDIP sangat memahami garis kebijakan politik anggaran Presiden Jokowi yang lebih mengedepankan kepentingan rakyat. Dalam situasi kebakaran hutan, musim kering yang begitu panjang, dan tantangan Pemerintah untuk memperbanyak program padat karya, maka usulan realokasi dana PMN tersebut sangat realistis,” tegas Hasto.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Warga Jakarta, Hindari Jalan Ini pada Pukul 9 Pagi Besok!
Redaktur : Tim Redaksi