jpnn.com - PADANG - PDI Perjuangan diyakini akan sama seperti partai lain, memilih untuk berkoalisi di Pemilihan Presiden 2024.
Pasalnya, mesin partai besutan Megawati Soekarnoputri tersebut tak mungkin dapat berlari kencang jika tak berkoalisi.
BACA JUGA: Erick Thohir Moncer Jadi Kandidat Cawapres versi Indo Barometer, Ini Penyebabnya
Hal tersebut dikemukakan akademisi dari Universitas Andalas (Unand) Prof Asrinaldi.
"Kalau dia (PDIP) maju sendiri, tidak akan maksimal, kerja mesin politiknya agak berat," ujar Prof Asrinaldi di Padang, Sumatera Barat, Rabu (22/3).
BACA JUGA: Elektabilitas Erick Thohir Bisa Mendongkrak Nama Capres di Pilpres 2024
Menurut Asrinaldi, kerja mesin politik PDIP akan jauh lebih mudah, baik untuk menghadapi pemilu maupun Pilpres 2024 jika memilih berkoalisi.
Menurut dia, kerja sama atau koalisi bisa saja dengan kesepakatan politik apabila berhasil memenangi Pemilu 2024.
BACA JUGA: Puji Sikap PDIP Tolak Israel di Piala Dunia U-20, HNW: Sesuai Dicontohkan Bung Karno
Dalam konteks politik, hal itu menurutnya merupakan hal yang wajar.
Lulusan Universiti Kebangsaan Malaysia ini lebih lanjut menyinggung soal potensi atau kemungkinan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berkoalisi dengan PDI Perjuangan apabila koalisinya dengan Gerindra bubar.
Melihat situasi pilpres sebelumnya, kata Asrinaldi, PKB lebih pada posisi melengkapi atau bukan pemain utama.
Namun, bukan berarti tidak signifikan.
Artinya, jika tidak ada kandidat internal yang memungkinkan maju, kesepakatan lain akan dibangun PKB.
Menurut Asrinaldi, PKB bisa saja nantinya justru berkoalisi atau ikut bergabung dengan NasDem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Demokrat, atau yang dikenal dengan Koalisi Perubahan.
"Jadi, masih menunggu. Kuncinya ada di PDI Perjuangan dan partai ini juga masih dilematis juga," kata Asrinaldi. (Antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Berkinerja Mumpuni, Erick Thohir Dinilai Pantas Jadi Cawapres Terkuat
Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang