jpnn.com - JAKARTA - Wakil Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bahwa pelaksanaan pemilu berjalan transparan dan akuntabel. Menurut Hasto, pemilu bisa menjadi momentum bagi Presiden SBY untuk menorehkan sejarah gemilang dengan memastikan pesta demokrasi kali ini tidak dokotori dengan kecurangan.
Hasto mengatakan, pemilu berlangsung demokratis dan terhindar dari kecurangan jika suara pemilih benar-benar menjadi penentu kemenangan partai. “Biarlah rakyat menjadi hakim tertinggi untuk menentukan partai mana yang dipercaya rakyat," kata Hasto kepada wartawan di Jakarta, Selasa (1/3).
BACA JUGA: Digarap Kejaksaan, Tersangka Korupsi di KY Bungkam
Hasto menambahkan, sulit menghilangkan praduga tentang potensi kecurangan di pemilu saat dana bantuan sosial (bansos) tiba-tiba melonjak. "Presiden SBY hendaknya dapat menyerukan penundaan pencairan dan penggunaan dana bansos yang tiba-tiba meroket jumlahnya menjelang pemilu," tegasnya.
Selain itu, lanjut Hasto, aparat hendfaknya berani bertindak tegas terhadap pihak manapun yang melanggar aturan pemilu. “Aparat keamanan harus berani bertindak tegas terhadap mereka yang ingin menang dengan menghalalkan berbagai macam cara curang,” tegasnya.
BACA JUGA: Istana Anggap Wajar SBY Kerja Lantas Kampanye
Sebelumnya, SBY saat membuka rapat kabinet pagi tadi di istana negara pagi tadi mempertanyakan sejumlah pihak tertentu yang menyatakan akan ada kecurangan dalam pemilu legislatif dann pemilu presiden tahun ini. SBY menyebut pernyataan itu tak berdasar karena pemilu belum dilaksanakan.
"Pemilu beleum dimulai, sudah ada semacam vonis, kalau partai ini kalah, berarti pemilunya curang. Saya kira mendahului kehendak Allah SWT,” katanya.(ara/jpnn)
BACA JUGA: KPK Ajak Masyarakat Gunakan Hak Pilih Dalam Pemilu
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menkeu: Lapindo harus Lunasi Kerugian Korban Semburan Lumpur
Redaktur : Tim Redaksi