PDIP: Terbuka Terbatas tuh yang Kaya Gimana?

Rabu, 26 Oktober 2016 – 17:25 WIB
Bendera Parpol. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira menilai sistem pemilihan terbuka terbatas yang di dalam Rancangan Undang-Undang Pemilihan Umum (RUU Pemilu), melenceng dari model standar yang ada.

Menurut Andreas, sistem pemilu yang dikenal itu ada dua, proporsional tertutup dan atau proporsional terbuka.

BACA JUGA: Merasa Keren dan Pintar, Ahmad Dhani Tak Butuh Jubir

"Kalau (terbuka terbatas) bisa jadi melenceng dari model standar yang ada di dunia. Terbuka terbatas tuh yang kaya gimana?" katanya di kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (26/10).

Dia mengakui sistem yang berjalan sekarang dipersoalkan di Mahkamah Konstitusi (MK), karena dianggap tidak konsisten. 

BACA JUGA: Mendagri Tetapkan Sumarsono jadi Pengganti Sementara Ahok

Sekarang, katanya, saatnya memilih satu dari sistem yang standar digunakan di dunia. "Sekarang kita harus pilih, mau terbuka atau mau tertutup," tegasnya.

PDIP menurut Andreas, konsen pada penguatan kelembagaan partai, sehingga partainya menjatuhkan pilihan pada proporsional tertutup.

BACA JUGA: Di Jakarta, Nomor Urut Cagub tak Jadi Masalah

Dengan begitu, kontestasi terjadi antarpartai. Hal itu sesuai dengan UU bahwa partai lah yang menjadi peserta pemilu, bukan individu.

Mengenai ambang batas atau parliamentary threshold (PT), secara prinsip pandangan PDIP ingin mengurangi jumlah fraksi di DPR, agar pengambilan keputusan lebih efektif.

Sehingga, PT ideal berkisar di angka 5-6 persen, bukan 3,5 persen seperti sekarang. 

"Kita perlu jumlah fraksi yang tidak terlalu banyak lah. Maka PT ideal lima sampai enam persen," pungkasnya.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Filosofi Nomor 1 jadi Petunjuk Kemenangan Melly-Iik di Bekasi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler