PDIP Undang Milenial untuk Dengarkan Bu Mega Bercerita

Senin, 07 Januari 2019 – 17:13 WIB
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto saat menyampaikan pengantar pada acara 'Bu Mega Bercerita' di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (7/1). Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menerima ratusan pemuda dan pemudi di kantor pusat partainya, Menteng Jakarta Pusat, Senin (7/1). Rencananya, putri Proklamator RI Bung Karno itu akan bercerita di hadapan generasi milenial.

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan, pertemuan Megawati dengan ratusan anak-anak milenial itu merupakan rangkaian ulang tahun ke-46 partai berlambang kepala banteng itu. Menurutnya, menggandeng anak-anak muda sudah menjadi tradisi bagi PDIP.

BACA JUGA: Hasto Balas Serangan Andi Arief

"Jadi hari ini sesuai tradisi PDI Perjuangan. Ulang tahun ke-46 PDI Perjuangan dengan tema membangun persatuan Indonesia Membumikan Pancasila akan dilakukan dengan kegiatan bersama orang-orang muda," kata Hasto.

Politikus asal Yogyakarta itu menambahkan, Megawati akan berdialog juga dengan para milenial. Presiden Kelima RI itu akan menceritakan pengalaman politiknya.

BACA JUGA: Harapan Hasto pada Ira Koesno & Imam Priyono di Debat Capres

Sebelumnya, PDIP membuka pendaftaran bagi kalangan muda yang mau beraudiensi dengan Megawato. Pendaftaran dilakukan secara online melalui Facebook, Instagram dan Twitter hingga akhirnya terpilih 200 nama.

“Kapasitasnya terbatas. Dan yang mendaftar tapi tidak mendapatkan tempat bisa melalui live streaming. Ini bagian dari proses pendidikan politik bagi generasi muda kita," ungkap Hasto.

BACA JUGA: Warna Baju di Surat Suara, Hasto: Sini Putih Satunya Hitam

Nantinya, kata Hasto menambahkan, Megawati akan menceritakan perjalanannya membangun partai, termasuk melewati masa-masa krusial. Salah satunya adalah peristiwa 27 Juli 1996 yang dikenal dengan sebutan Kudatuli.

"Ini tentang perjalanan kepartaian. Karena tempat ini (DPP PDIP) sebagai saksi karena pada saat itu, bagaimana demokrasi coba dirusak dengan kekuatan yang otoriter," jelas dia.(tan/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hasto Kristiyanto: BW Kurang Etis jadi Panelis Debat Pilpres


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler