jpnn.com - JAKARTA - Politisi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Mulyadi mempertanyakan mandat dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri kepada Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo untuk maju sebagai calon presiden (capres). Mulyadi menuding Megawati bertindak tidak jujur karena mengingkari kesepakatan Batu Tulis yang diteken putri Proklamator RI itu dengan Ketua Dewan Pembina Gerindra, Prabowo Subianto.
"Surat perintah harian Megawati kepada seluruh kader PDIP untuk mendukung Jokowi yang katanya berlandaskan kejujuran, mata hati dan keadilan, sesungguhnya tidak jujur karena kontradiktif dengan komitmen Megawati terhadap Prabowo Subianto di tahun 2009," kata Mulyadi saat dihubungi, Minggu (16/3).
BACA JUGA: Akan Ada Perang Bintang di Pilpres 2014
Menurut Mulyadi, ada komitmen Megawati terhadap Prabowo yang terang-terangan dilanggar. "Konteksnya bertolak belakang dengan komitmen PDIP-Gerindra di tahun 2009. Pertanyaan saya, apakah PDIP sudah jujur dengan komitmen mereka dalam berpolitik?" tanya Mulyadi.
Mulyadi mengakui bahwa politik memang didasari oleh kepentingan. Tapi, katanya, kepentingan itu harus demi rakyat.
BACA JUGA: Inilah 35 Nama Calon Anggota DPD yang Dicoret KPU
"Kalau komitmen terhadap kami dilanggar hanya demi kepentingan menjadi presiden, bagaimana dengan kepentingan rakyat? Megawati dan PDIP harusnya juga menyadari bahwa Jokowi punya komitmen terhadap masyarakat DKI Jakarta," ungkapnya.(fas/jpnn)
BACA JUGA: KPU Coret 35 Calon Anggota DPD
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penambahan Kuota CPNS Diminta Dihentikan
Redaktur : Tim Redaksi