PDIP Usung Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha di Pilgub Bali

Sabtu, 11 November 2017 – 14:15 WIB
I Wayan Koster (baju merah di depan) dan Tjokorda (baju putih). Foto: Boy/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan resmi mengusung Wayan Koster dan Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati sebagai kandidat gubernur dan wakil gubernur pada Pilgub Bali 2018.

Pengumuman duet yang kenal dengan KBS-ACE itu dilakukan langsung oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri didampingi Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Sabtu (11/11).

BACA JUGA: PDIP Umumkan Jago, Bupati Eka Sembahyang ke Beberapa Pura

Nuansa Bali begitu terasa di lantai lima, lokasi pengumuman pasangan KBS-ACE ini. Panggung didekorasi sedemikian rupa, dengan ornamen Bali. Pengumuman juga diselingi dengan kesenian khas Bali.

Megawati yang mengenakan baju merah, terlihat tenang di hadapan para pengurus PDI Perjuangan. “Jadi orangnya kurus kecil, setelah lihat pintar juga. Dia doktor, insinyur, namanya I Wayan Koster,” kata Megawati.

BACA JUGA: 11-11-11 Jadi Pilihan PDIP untuk Umumkan Cagub Bali

Koster lahir di Buleleng 20 Oktober 1962. Anggota Komisi X DPR itu menyelesaikan pendidikan S1 di Institut Teknologi Bandung. Kemudian meraih gelar doktor manajemen pendidikan di Universitas Neger Jakarta. Setelah lulus, Koster mengabdikan diri di Balitbang Kemendikbud dan mengajar di sejumlah universitas terkenal di ibu kota. “DPR-nya sudah tiga kali,” ucap Megawati.

Menyinggung soal wakil, Megawati menuturkan sebenarnya banyak yang mendaftar. Namun, Megawati mencoba memilihkan Wayan sosok yang betul-betul bisa menjadi wakilnya. Megawati pun memilih sosok yang sangat kontradiktif dengan Koster. “Ini (Tjokorda) orangnya senang menari, kalau dibanding Pak Koster ya tinggi (badannya). Saya lihat orangnya keren, bukan (berarti) Koster tidak keren,” kata Megawati.

BACA JUGA: Bu Mega Dipolisikan, PDIP Waspadai Provokasi SARA

Presiden kelima RI itu pun menuturkan sosok ini kemudian diambil untuk mendampingi Koster di pilgub Bali. Sosok ini betul-betul dipilih supaya tidak asal pasang saja dan belum satu tahun sudah buyar karena suka berkelahi. “Mudah-mudahan bisa satu kesatuan,” katanya.

Setelah melalui pertimbangan matang, akhirnya pilihan pun jatuh kepada sosok Tjokorda. “Ini insinyur, tapi S3 di bidang sastra lulus secara cum laude. Dia adalah Doktor Insinyur Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati,” papar Mega.

Lebih lanjut Mega menuturkan untuk menelaah dan mencari 171 kepala daerah dari PDI Perjuangan yang akan diajukan di pilkada serentak 2018 bukan hal mudah.

Sebagai ketum partai, Mega memilih berhati-hati mendengarkan aspirasi, usulan, saran, lalu melihat sosok maupun hasil uji kepatutan dan kelayakan. “Saya mengatakan kepada diri sendiri jangan subjektif tapi objektif, tidak ada like or dislike, harus berproses yang positif dan ternyata betul-betul tidak mudah,” katanya. (boy/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... PDIP Berpotensi Keok di Pilgub Jatim sekaligus Malu di Jabar


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler