jpnn.com - JAKARTA - Sengitnya pertarungan di Pilpres 9 Juli 2014 lalu hingga munculnya gugatan sengketa hasil Pemilu Presiden ke Mahkamah Konstitusi (MK) memunculkan persepsi hubungan antara Jokowi dan Prabowo tengah memanas.
Namun Ketua DPP PDIP Maruarar Sirait melihat, sampai saat ini hubungan Jokowi dan Prabowo tetap baik. Dia sangat yakin, keduanya adalah tokoh politik yang matang dan baik.
BACA JUGA: Tak Mampu Berantas Korupsi, Abraham: Pemerintahan Baru Bubar Saja!
"Hubungan mereka baik. Ke depan juga baik. Mereka tahu kapan waktunya kompetisi dan kapan waktunya bersatu membangun bangsa," ucapnya kepada Rakyat Merdeka Online (Grup JPNN), Minggu (17/8).
Dia mengakui, saat ini komunikasi antara Jokowi dan Prabowo agak tersendat. Namun, bukan berarti keduanya renggang. Keduanya tetap saling menghargai.
BACA JUGA: Menkumham dan Jaksa Agung Optimistis Hadapi Newmont
"Dulu bagus, sekarang juga bagus. Mereka saling menghargai. Saya yakin semua akan indah pada waktunya," imbuhnya.
Jubir PDIP Eva Kusuma Sundari menyebut, hubungan Jokowi dan Prabowo tetap baik, dan pertemanan keduanya terjaga. Dia mengatakan pertemanan Jokowi dan Prabowo dimulai saat pilgub. Sebagai seorang pengusung, selama pilgub digelar Prabowo sangat intens mendampingi Jokowi.
BACA JUGA: Menkes Anggap Kapolri Salah Paham soal PP tentang Aborsi
"Keduanya sering rapat bareng dan makan bareng,” ucapnya kepada Rakyat Merdeka Online.
Hubungan Jokowi dan Prabowo mulai agar renggang saat proses pilpres dimulai. Pertarungan sengit membuat keduanya menjadi agak jauh.
"Ketika pilpres, bulan madu keduanya selesai, karena mereka sedang bersaing," imbuhnya.(dem/rmo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Honorer K2 di Jember, Gresik, dan Bondowoso Belum Diverval
Redaktur : Tim Redaksi