"Mestinya kedua pembantu presiden itu membenahi ekonomi bangsaTapi yang mereka lakukan justru bikin masalah dan melakukan tindakan tidak terpuji," kata Ketua Pelaksana Harian Pimpinan Kolektif Nasional PDP, Roy BB Janis, di sela-sela dialog interaktif 'Muara Skandal Century: Masih Layakkah Boediono Sebagai Wapres RI', di salah satu hotel jalan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (1/12).
Sikap kecewa tersebut lanjut Roy, sudah waktunya untuk disampaikan kepada publik setelah secara resmi BPK menyerahkan hasil kerjanya ke DPR dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
BACA JUGA: Bawa Molotov, Demonstran Diamankan
"Hasil audit investigasi BPK terhadap Century itu adalah gambaran nyata kondisi yang terjadi disaat Boediono jadi Gubernur Bank Indonesia dan Sri Mulyani Indrawati jadi MenkeuYang kita sesalkan, Pemerintah SBY telah menjadikan pemberantasan korupsi sebagai program utama 100 hari kepemimpinannya
BACA JUGA: Pansus Century Jangan Mandul
Tapi terhadap skandal Bank Century ternyata presiden tidak berada di depan beberapa langkah dari Hak Angket Century yang diusung oleh Anggota DPRBACA JUGA: Ibas dan 3 Menteri Lapor Polisi
Jangan diam terus karena membingungkan rakyat," tegas Roy.Mestinya Presiden SBY bersyukur dengan terungkapnya dua kasus besar di awal-awal masa pemerintahannya yang kedua ini yakni kriminalisasi pimpinan KPK dan skandal Bank CenturyBahwa pada akhirnya SBY harus kehilangan wapres dan menkeunya demi kebaikan bangsaItu tak masalah sebab mekanisme penggantian mereka sudah diatur dalam konstitusi.
"Kini sudah ada hasil Audit Investigas BPKPresiden SBY harus segera mendorong skandal Century ini ke wilayah hukum tanpa harus mempermasalahkan terbentuknya Pansus AngketKarena itu, Boediono dan Sri Mulyani harus dinon-aktifkan dari seluruh jabatannya hingga kasus ini benar-benar tuntas," usul Roy.(fas/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anas: Demokrat Bukan Penumpang Gelap
Redaktur : Tim Redaksi