PDPI: Covid-19 Bukan Konspirasi

Rabu, 09 September 2020 – 18:14 WIB
Ketua Umum PP PDPI, DR. Dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P(K), FISR, FAPSR. Foto: Antara/Istimewa

jpnn.com, JAKARTA - Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) menyoroti pertumbuhan kasus Covid-19 yang makin meluas.

PDPI menilai, masyarakat tak boleh menganggap remeh kasus Covid-19. 

"Covid-19 bukan konspirasi, melainkan nyata. Oleh karena itu (masyarakat) jangan anggap remeh," kata Ketua Umum PDPI, DR. Dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P(K), FISR, FAPSR dalam keterangan tertulis, Rabu (9/9).

Menurut PDPI, Covid-19 adalah musuh yang nyata dan harus dihadapi bersama.

BACA JUGA: Peringatan dari PDPI Untuk Pemerintah Terkait Tes PCR dan Karantina

Untuk itulah, mereka mengajak masyarakat untuk bersama melindungi diri sendiri dan orang lain.

Tak hanya itu, PDPI juga mengajak kerja sama antara masyarakat dengan pemerintah untuk mengurangi penularan transmisi Covid-19 dengan menjalankan protokol kesehatan.

"Lakukan protokol 3 M, memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan secara teratur dengan air mengalir dan sabun atau hand sanitizer yang telah ditetapkan di mana saja dan kapan saja," tutur Agus.

PDPI juga mengimbau agar masyarakat selalu menjalankan pola hidup sehat untuk meningkatkan sistem imunitas tubuh.

BACA JUGA: Kasus Covid-19 di DKI Makin Tak Terkendali, Anies: Pemakaman Disiapkan

Pola hidup sehat yang dimaksud yakni makan-makanan bergizi, istirahat teratur, olah raga teratur, menghindari stres, dan tidak merokok.

"Senantiasa mengikuti informasi yang diberikan pemerintah," ujar Agus.

BACA JUGA: Penting! Imbauan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Untuk Pemerintah

PDPI juga menyarankan agar masyarakat tetap mendukung tenaga kesehatan di semua level fasilitas kesehatan. 

Masyarakat juga diwanti-wanti untuk mengetahui konsekuensi risiko hukum apabila mereka melanggar UU Wabah Penyakit Menular dan UU Kekarantinaan Kesehatan.

"Tetap kontrol untuk penyakit-penyakit rutin (seperti asma, PPOK, tuberkulosis, kanker paru dll) ke dokter paru di fasilitas layanan kesehatan dengan tetap melaksanakan protocol kesehatan," pungkas Agus. (mcr4/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Dicky Prastya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler