Pebalet senior Australia berdarah Indonesia, Juliet Burnett, akan berbagi ilmunya ke sejumlah anak usia SD di bantaran kali Ciliwung, Jakarta. Bersama pebalet Australia lainnya, Christopher Hill, ia juga akan tampil dalam pentas balet kolaborasi yang didukung Kedutaan Besar Australia.

Juliet Burnett adalah adalah mantan penari senior di kelompok balet terkenal Australia, The Australian Ballett.

BACA JUGA: Pasangan Ini Timbun Barang Curian Senilai Rp1,6 Miliar

Pada pertengahan Agustus nanti, penari yang sempat masuk dalam nominasi penghargaan Balet ‘Telstra Ballet Dancer Awards’ tahun 2009 ini akan datang ke Indonesia untuk mengajar sejumlah anak usia SD di bantaran kali Ciliwung, Jakarta.


Pebalet Australia, Juliet Burnett, akan bawakan cerita balet terkenal 'Giselle' di 1st Indonesian Ballet Gala, 22 Agustus nanti. (Foto: Ballet ID)

BACA JUGA: Pelaku Kasus Kriminal Terbesar Tahun 80-an di Sydney Akhirnya Tertangkap

Julie yang juga keponakan dari seniman gaek Indonesia, W.S. Rendra, ini juga akan menularkan ilmunya ke sejumlah murid sekolah balet terseleksi, yang tergabung dalam Ikatan Pengajar dan Pelatih Balet Indonesia (IPPB).

Selain mengajarkan balet ke sejumlah anak Indonesia, penari ini juga akan tampil dalam pentas balet kolaborasi, 1st Indonesian Ballet Gala, yang diadakan di Jakarta pada tanggal 22 Agustus.

BACA JUGA: Ilmuwan Australia Temukan Cara untuk Prediksi Gelombang Laut Ganas

Berpasangan dengan rekan setanah airnya, Christopher Hill dari kelompok ‘West Australian Ballet’, keduanya akan membawakan balet klasik yang terinspirasi dari cerita balet terkenal ‘Giselle’, yang telah ditata ulang oleh koreografer Maina Gielgud dari ‘The Australian Ballet’. Karya ini sendiri pertama kali dipentaskan pada tahun 1841 di Paris.

Kehadiran Julie dan Christopher dalam 1st Indonesian Ballet Gala- yang juga menampilkan pebalet Korea Selatan, Ceko, serta Indonesia sendiri -adalah bagian dari program budaya di Kedutaan Australia di Jakarta serta dianggap cukup bersejarah bagi negeri kanguru.


Para pendukung acara di 1st Indonesian Ballet Gala di Jakarta. Kolaborasi balet internasional ini adalah yang pertama di Indonesia, di mana pebalet Australia akan ikut serta. (Foto: Nurina Savitri)

Menurut Tabita Malat dari Ballet ID- penyelenggara pentas tersebut - sudah puluhan tahun lamanya pebalet Australia tak unjuk gigi di Indonesia.

“Ini akan menjadi yang pertama kalinya sejak 1978, pebalet Australia akan tampil di panggung Indonesia,” sebutnya.

Tabita menambahkan, kedatangan kedua pebalet Australia ini tak hanya menjadi ajang kolaborasi seni, tapi juga mengandung unsur transfer pengetahuan dan pengembangan komunitas lokal.

“Balet di Australia sangat beragam dan sekarang sudah menjadi kebanggan nasional di sana. Ini akan menjadi pengetahuan yang bagus bagi para pebalet tanah air dan generasi muda pada umumnya,” kemuka perempuan berambut pendek ini.

Balet sendiri pertama masuk ke Australia pada awal abad ke-20 lewat pertunjukan balet klasik. Namun seni tari ini baru menjadi lahan profesi di negeri kanguru pada tahun 1962, ketika sekolah balet pertama di Australia- The Australian Ballet -, tempat Juliet Burnett pertama meniti karir, didirikan. 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Orangutan Sumatera di Kebun Binatang Melbourne Ulang Tahun Ke-12

Berita Terkait