Meski sudah merilis travel advisory (imbauan tidak bepergian ke Indonesia) sebelumnya, desakan baru kembali dikeluarkan
BACA JUGA: Pemerintah Cina Akui Tembak Mati 12 Orang
"Ada kemungkinan teroris melancarkan serangan susulan di Jakarta dan wilayah lain, termasuk Bali," ungkap pernyataan pemerintah Australia yang dirilis kemarin.Tiga warga Australia termasuk di antara korban tewas dalam bom bunuh diri di dua hotel mewah di Jakarta tersebut.Sejak 2005, pemerintah Canberra mengingatkan wisatawan dari negaranya untuk tidak bepergian ke Indonesia
Travel advisory terbaru tersebut mengulang dan mempertegas peringatan tadi, sambil menunjuk Bali sebagai lokasi pengeboman pada 2002 dan 2005
BACA JUGA: Taliban Rilis Video Serdadu AS yang Ditawan
Padahal, Bali merupakan pulau resor sangat populer di kalangan warga Australia."Kami terus menerima informasi tepercaya bahwa teroris mungkin merencanakan serangan lainnya di IndonesiaBACA JUGA: RI-Australia Sepakat Lawan Teroris
"Ada sepatutnya terus meningkatkan kewaspadaan, terutama di sekitar lokasi-lokasi dengan tingkat perlindungan keamanan rendah," lanjutnya.Kedubes Australia di Jakarta menjadi target bom mobil pada 2004Ketika itu, sembilan orang tewasDalam ledakan bom Bali I pada 2002, 88 warga Australia tewasSejumlah warga Australia kembali menjadi korban dalam tragedi bom Bali 2005.Travel advisory tersebut juga menyatakan, para staf diplomatik Kedubes maupun Konsulat Australia di Indonesia diminta siaga"Karena situasi akhir-akhir ini, keamanan di Kedubes Australia di Jakarta dan Konsulat di Bali ditingkatkan pada level tertinggi," tutur pernyataan itu.
Dalam perkembangan yang lain, Perdana Menteri (PM) Australia Kevin Rudd memastikan bahwa tiga warganya tewas dalam ledakan di Jakarta Jumat laluDia mengonfirmasikan bahwa Garth McEvoy, salah satu eksekutif perusahaan pertambangan Australia, termasuk korban tewas setelah sebelumnya tercatat dalam daftar orang hilang.Sebelumnya, pihak yang berwenang di Indonesia menyebut nama McEvoy dalam daftar korban tewasKemarin Menlu Australia Stephen Smith juga berada di Jakarta untuk melihat lokasi ledakanAustralia melaporkan dua warganya juga tewas dalam serangan bom ituYakni, diplomat Craig Senger dan eksekutif perusahaan SDM Nathan Verity.
Rudd melukiskan serangan bom itu "mengerikan dan juga menggemparkan"Australia menuntut para pelaku maupun orang-orang yang bertanggung jawab dibawa ke meja hijau"Pemerintah Australia akan membantu supaya para pelaku kekerasan dan aksi pembunuhan barbar ini diadili secara setimpal," tegas Rudd(AFP/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Indonesia Heboh Seharian, Media Internasional Cuma Pagi
Redaktur : Tim Redaksi