Pecah! TNI-Polri Bentrok di Manokwari

Sabtu, 02 Juli 2016 – 05:49 WIB
Ilustrasi: pixabay

jpnn.com - MANOKWARI - Bentrok antara oknum TNI dan Polri pecah di Manokwari, Papua Barat, Kamis (30/6) kemarin. Berdasarkan kronologis dari Humas Polda Papua Barat yang diterima Radar Sorong, insiden ini mengakibatkan korban luka dari kedua belah pihak.

Kamis siang, sekitar pukul 13.30 WIT di pertigaan jalan, depan Mako Brimob Manokwari Jl. Drs Esau Sesa Kab. Manokwari, keributan antara anggota Brimob Polda Papua Barat dengan anggota Kompi C752/VYS Arfai Manokwari tak tertahan.

BACA JUGA: Oh...Sang Permaisuri Lemas, Minta Pindah Rumah Sakit

Kejadian berawal ketika anggota Brimob Barada Paulus Nere yang sedang membeli pinang, berpandangan mata dengan anggota TNI dari Kompi C Yon 752, Pratu Iman Nudin. Ada yang tersinggung, terjadilah adu mulut. 

Mendadak perkelahian tak terelakkan. Anggota TNI, Pratu Iman Nudin dipukul oleh Bripda Aquila Waibusi. Tak terima kejadian ini, anggota TNI yang terluka melapor ke rekan-rekannya. 

BACA JUGA: Perang Berlanjut, Satu Tewas, 37 Anak Panah Menancap di Tubuhnya

Sejumlah oknum anggota Kompi C Yon 752 melakukan aksi pelemparan ke rumah anggota Brimob di Sowi IV. Tak hanya itu, beberapa oknum TNI melakukan razia dan mendapati satu anggota Polda Papua, Brigadir Suhardi. Dia kemudian dikeroyok hingga menderita sejumlah luka di sekujur tubuh.

Gesekan berdarah ini sontak menjadi perhatin serius kedua pimpinan institusi. Mereka berupaya meredam dan mencegah agar tidak meluas. Kapolda Papua Barat, Brigjen Pol Drs Royke Lumowa ketika memimpin upacara Korps Raport kenaikan pangkat, membenarkan adanya perkelahian oknum anggota Batalion 752 dengan oknum anggota Brimob. Kapolda menyesalkan, akibat kelakuan satu anggota yang nakal dapat menyeret institusi. 

BACA JUGA: Heboh! Banyak Uang Hilang, Tuyul Beraksi Jelang Lebaran?

Tugas pimpinan membina satuan agar tetap kompak, bukan bertindak sendiri. Sesama prajurit tak dibenarkan berkelahi. "Solid itu dimulai dari kesatuan terkecil. Kalau ada yang nakal di kesatuan kita belum tentu kita kuat. Prajurit dari yang berpangkat komisaris besar hingga brigadir harus tahu bagaimana membina kesatuannya,’’ tandas Kapolda.

Sementara itu, Wakasat Brimob Polda Papua Barat, AKBP Johan H.Sitorus yang dikonfirmasi Radar Sorong tadi malam tak banyak memberi keterangan. Ia hanya mengatakan, kejadian ini sudah diselesaikan.

Pimpinan Sat Brimob Polda Papua Barat telah bertemu dengan Dandim 1703/Manokwari. "Sudah diselesaikan pimpinan. Kita lagi diskusi ini sama Pak Dandim,’’ tandasnya.

Dia menyebut kejadian perkelahian hanya salah paham. "Sudah diselesaikan pimpinan, tidak ada apa-apa,’’ tutur mantan Kabid Humas Polda Papua Barat ini.

Sementara itu dilaporkan juga, jajaran Polisi Militer TNI-AD (POMAD) terus melakukan pemeriksaan terhadap oknum anggota Kompi C/D Batalyon 752 yang terlibat bentrokan. Demikian pula, Bidang Propam (Profesi dan Pengamanan) Polda Papua Barat memintai keterangan beberapa oknum anggota Brimob yang terlibat perkelahian.

Kasat Brimob Polda Papua Barat, Kombes Desman Sunjaya Tarigan mengatakan, setiap anggota yang melakukan kesalahan pasti akan ditindak tegas, apalagi terlibat perkelahian dengan sesama aparat negara. TNI dan Polri menurutnya adalah satu melayani masyarakat.

"Jadi, setiap anggota yang melakukan pelanggaran apapun kita tindak tegas, apalagi terlibat perkelahian. Kita ngga boleh membela yang salah, siapapun dia. TNI dan Polri itu saudara, tidak boleh ada seperti itu (perkelahian),’’ tandas Kasat Brimob yang baru saja naik pangkat dari AKBP ke Kombes. (lm/adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... RESMI! Nomor Polisi di Papua Bukan DS Lagi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler