jpnn.com - JAKARTA -- Senyum puluhan pedagang asongan yang jualannya habis diborong Prabowo Subianto di Gelora Bung Karno (GBK) berubah menjadi wajah kecewa. Hal ini terjadi lantaran pembayarannya atas jualan mereka oleh panitia kampanye Partai Gerindra tidak sesuai dengan modal awal jualan.
Salah satunya Kholil, pedagang tahu sumedang dan kacang-kacangan. Ia mengaku modal awalnya untuk menjual Rp 500 ribu. Namun, ia hanya dibayar Rp 200 ribu.
BACA JUGA: 52 Simpatisan Parpol kena Tilang
"Modalnya kan 500 ribu. Hanya dibayar setengahnya saja. Jadinya tekor, jualannya sih habis, tapi enggak balik modal," ujar Kholil di depan GBK, Jakarta, Minggu, (23/3).
Hal yang sama juga dialami seorang pedagang makanan ringan dan rokok, Sudarti. Ia mengaku barang dagangannya dibayar tidak sesuai dengan dagangan yang ia bawa dan terjual. Padahal, semua dagangannya langsung ludes, saat Prabowo menginstruksikan panitia untuk membayar makanan dan minuman bagi para kader.
BACA JUGA: Konsumsi Miras, Remaja Mudah Jadi Pembunuh
"Saya rugi banyak, ratusan ribu. Masak cuma dibayar Rp 200 ribu, padahal kalau laku semua lima kali lipatnya. Tadi saya ikut antri untuk menagih pembayaran, tapi dikasih tidak sesuai dan didorong suruh keluar," kata Sudarti.
Menurut Sudarti, tidak sedikit penjual asongan mengalami nasib yang sama. Mereka harus menanggung kerugian hari itu.
BACA JUGA: IPW Beber Kejanggalan Kasus Penembakan AKBP Pamudji
"Saya dan teman-teman akan bersama-sama mendatangi Kantor Gerindra untuk menuntut kekurangan ganti rugi," kata Sudarti.
Sebelumnya, para pedagang asongan ini diminta menunggu pembayaran di dalam GBK. Sembari mengantri, beberapa di antaranya memang sempat menggerutu karena lamanya pembayaran. Namun, mereka sabar menanti pembayaran dari panitia hingga stadion itu pun sepi oleh para kader yang sudah meninggalkan GBK. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anak Buah Pelesir Masal ke Bromo, Kasudin Kena Sanksi
Redaktur : Tim Redaksi