jpnn.com - SURABAYA - Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2016 tentang pemasukan daging impor berbasis zona ditolak Paguyuban Pedagang Sapi dan Daging Segar (PPSDS) Jawa Timur.
Sebab, peraturan itu dianggap bisa mempermudah daging sapi dari negara yang belum dinyatakan bebas penyakit masuk ke Indonesia.
BACA JUGA: Ini Harga Dexlite, BBM Terbaru Pertamina
Ketua PPSDS Jatim Muthowif menyatakan, dasar penolakan itu adalah potensi penularan penyakit mulut dan kuku (PMK). Pasalnya, belum semua negara produsen dinyatakan bebas dari penyakit tersebut.
Dengan demikian, jika ada peluang masuk ke Indonesia, potensi penyebaran penyakit bakal meluas. “Terutama, yang kami khawatirkan daging dari India dan Brasil”’ katanya di sela deklarasi penolakan daging impor, Rabu (13/4).
BACA JUGA: Siap-siap, Pulau ini Akan Jadi Pusat Perawatan Pesawat
Sebenarnya, Jatim melarang daging impor masuk. Tapi, lanjut dia, daging impor sudah dijumpai di beberapa pasar tradisional di Jatim. Belum lama ini, pihaknya mendapat laporan penjualan daging impor, salah satunya di Malang.
Penjualannya baru berlangsung dua pekan terakhir. Indikasi impor dari negara belum bebas PMK adalah karena harganya murah, yakni hanya Rp 70.000 per kilogram. Harga daging impor seperti dari India dan Brasil itu hanya Rp 47.500 per kilogram. Kemudian, setelah sampai di Indonesia, harganya Rp 50.000 per kilogram. (res)
BACA JUGA: Wow, Lazada Dicaplok Raksasa E-Commerce Tiongkok, Nilainya...
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wow, Itjen Kemenhub Selamatkan Uang Negara Rp 1,117 triliun
Redaktur : Tim Redaksi