Pedagang Korban Kebakaran Pasar Atas Tolak Relokasi

Kamis, 02 November 2017 – 09:38 WIB
Para pedagang yang tergabung dalam berbagai komunitas persatuan bahu-membahu membantu membersihkan puing kebakaran, Selasa (31/10) RIFA YANAS/PADEKS

jpnn.com, BUKITTINGGI - Para pedagang korban kebakaran Pasar Atas, Sumatera Barat, menolak rencana Pemko Bukittinggi untuk memindahkan mereka ke penampungan di kawasan jalan Perintis Kemerdekaan.

Relokasi di Jalan Perintis Kemerdekaan itu, menurut Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias sebagai upaya maksimal pemko mencarikan solusi agar seluruh pedagang korban bisa berjualan kembali.

BACA JUGA: Truk Terperosok, Jalan Lintas Payakumbuh-Lintau Putus 12 Jam

Di lokasi itu akan disiapkan lokasi penampungan sementara, baik bagi pedagang korban kebakaran maupun pedagang kaki lima (PKL) Pasa Ateh.

Meski begitu, pemko juga akan mengkaji lokasi-lokasi lain yang memungkinkan untuk dijadikan sebagai tempat penampungan.

BACA JUGA: Pasar Bukittinggi Terbakar, 1.042 Pedagang jadi Korban

“Sebab, menyiapkan lokasi penampungan ini sangat dibutuhkan waktu dan proses kajian mendalam,” kata Ramlan Nurmatias pada pertemuan antara Forkopimda Bukittinggi dengan ratusan pedagang Pasar Atas di Auditorium Perpustakaan Bung Hatta, Selasa (31/10).

Dikatakannya, untuk lokasi penampungan di Jalan Perintis Kemerdekaan itu, Pemko Bukittingi akan membentuk tim dari dinas terkait seperti Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan untuk meninjau dan mengukur lebar jalan guna persiapan penyediaan petak kios sementara bagi pedagang.

BACA JUGA: Innalillahi, Ratusan Toko di Pasa Ateh Bukittinggi Terbakar

"Pada lokasi penampungan yang akan dibangun itu, akan dibuat senyaman mungkin dengan mengedepankan kenyamanan bagi pengunjung.

“Karena tempat penampungan ini akan ditempati ribuan pedagang yang menjadi korban kebakaran dan PKL yang selama ini berjualan di seputaran Pasar Atas. Kita akan terus berupaya untuk mencarikan langkah-langkah agar para pedagang bisa cepat kembali berjualan,” ujar Ramlan.

Pertemuan kemarin itu, selain dihadiri ratusan pedagang juga dihadiri Wakil Walikota Irwandi, Sekdako Yuen Karnova, Ketua DPRD Beny Yusrial, Kapolres Bukittinggi Arly Jumhana, Dandim 0304 Agam Salim Kurniawan, Kajari da Kepala SOPD.

Hanya saja, pernyataan yang dikemukakan wali kota untuk merelokasi pedagang ke Jalan Perintis Kemerdekaan langsung ditolak pedagang korban kebakaran Pasa Ateh. Menurut pedagang, tempat relokasi yang akan disediakan itu hanya akan menghabiskan uang negara saja.

Pedagang tidak ingin direlokasi ke sana dengan alasan tidak diminati. “Jika direlokasi ke Jalan Perintis Kemerdekaan, kami menolak. Kami minta pemko agar bisa berjualan di seputar kawasan Pasa Ateh seperti di kawasan pelataran Jam Gadang, Jalan Minangkabau dan Kampung Cina,”sebut Moli, salah seorang pedagang.

Moli menyebutkan, atas musibah yang terjadi, umumnya pedagang korban kebakaran ikhlas, tapi ke depannya berharap bagaimana pedagang bisa kembali berjualan dengan cepat. Apabila direlokasi ke Jalan Perintis Kemerdekaan, tentu membutuhkan waktu cukup lama.

“Sekaitan itu, kami berharap kepada pemko dapat mengizinkan kami berjualan di seputaran Pasa Ateh,” harap Moli.

H. Aswir Ibrahim, Ketua Persatuan Pedagang Pusat Pertokoan Pasar Bertingkat (P4B), mengatakan, mengingat situasi perekonomian saat ini sedang lesu, pedagang mengharapkan agar Pasa Ateh bekas kebakaran dapat direnovasi berat. Dalam menentukan layak atau tidak layaknya Pasa Ateh dipakai kembali, harus didatangkan tim indenpenden untuk melakukan penilaiannya.

"Tetapi yang jelas, para pedagang keberatan direlokasi ke Jalan Perintis Kemerdekaan dekat Pasar Bawah. Pedagang meminta relokasi di sekitaran Jam Gadang atau di Jalan Minangkabau atau dikawasan Kampung Cina. Sebab, dari pengalaman relokasi sebelumnya di Jalan Perintis Kemerdekaan, lokasi tersebut kurang diminati pembeli,”papar H. Aswir. (rul)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Duel dengan Maling, Ismail Malah Bersimbah Darah


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler