jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI, Rieke Diah Pitaloka, kembali menyindir sikap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan jajarannya yang lamban menyelematkan Satinah binti Jumadi Ahmad, 40, TKI asal Semarang yang terancam hukuman mati dalam kasus pembunuhan di Arab Saudi.
Menurut Rieke, seluruh rakyat Indonesia tengah membantu pengumpulan diat untuk Satinah dengan melakukan penggalangan dana sebelum 3 April nanti. Sejauh ini dana yang terkumpul oleh Provinsi Jawa Tengah, Migrant Care dan para buruh migran yang tersebar di berbagai negara sudah lebih dari Rp 3 miliar.
BACA JUGA: Diyat Melonjak, Endus Ada Permainan Mafia
Bahkan, dari Paguyuban Pedagang Mie dan Bakso Jawa Barat sampai anak-anak sekolah dasar juga melakukan penggalangan dana untuk membantu Satinah. "Seharusnya pemerintah SBY merasa malu dengan berbagai bantuan masyarakat, karena sesungguhnya pemenuhan diyath merupakan tanggung jawab utama dari pemerintah sendiri," kata Rieke, Selasa (1/4).
Rieke mendesak pemerintahan Presiden SBY segera membayar diat kepada keluarga korban, karena Rieke meyakini anggaran itu pasti ada. Politikus PDI Perjuangan itu juga mengkritisi upaya pemerintah yang selama ini hanya melakukan lobi secara formal dan berujung negosiasi penundaan eksekusi.
BACA JUGA: 15 Persen Panti Asuhan Tak Punya Izin
Ditambahkan, perpanjangan waktu pembayaran diat serta masa penundaan hukuman tidak akan menghasilkan perkembangan apa pun bagi Satinah. Karena itu pemerintah harus bersikap dan bertindak lebih serius lagi untuk penyelesaiannya. (fat/jpnn)
BACA JUGA: KPK: Siti Fadillah Hampir Pasti Jadi Tersangka
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Proses 13 Pidana Pemilu Selama Kampanye
Redaktur : Tim Redaksi