jpnn.com, SELONG - Seorang pedagang nasi bungkus di pangkalan ojek Porda Selong Lotim, Nusa Tenggara Barat bernama Hanifah, benar-benar apes.
Maksud hati ingin meraih untung malah buntung karena dagangannya dibayar menggunakan uang palsu pecahan Rp50 ribu.
BACA JUGA: Azhar Tewas Ditombak di Depan Anak Kandung, Kondisinya Mengenaskan
Terkuaknya kasus pembelian menggunakan uang palsu itu, ketika korban akan menabung di salah satu karyawan bank perkreditan tempat korban biasa menabung.
Saat ditemui, Minggu, Hanifah menceritakan kisah dirinya yang dibayar menggunakan uang palsu tersebut.
BACA JUGA: Polisi Bongkar Sindikat Pengedar Uang Palsu dengan Modus Pembelian Ponsel
Pada Jumat (7/7), ucap Hanifah, ada salah seorang datang membeli nasi bungkus dengan harga Rp16 ribu per bungkusnya.
Setelah menyerahkan bungkusan nasi kepada pelaku, korban dibayar menggunakan uang pecahan Rp50 ribu dan uang itu disimpan korban bersama uang lainnya.
BACA JUGA: Pasangan Sejoli Tak Berkutik dan Tertunduk Malu Saat Digerebek di Indekos
"Tidak pernah terpikir kalau akan dibayar menggunakan uang palsu," sebutnya.
Dan hal ini pun menurut Hanifah diketahui saat menyetor uang ke pihak bank.
BACA JUGA: Mobil Minibus Kecelakaan, Tak Disangka Isinya Mengejutkan, Sopir dan Penumpang Kabur
"Saya kaget diberitahu petugas bank tempat saya menabung, kalau uang yang digunakan menabung itu uang palsu," ucapnya.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Budi