Pedagang: Pak Akhyar, Kenapa Iuran BPJS Naik Terus?

Minggu, 25 Oktober 2020 – 22:39 WIB
Calon wali kota Medan Akhyar Nasution blusukan ke Pasar Sukaramai, Medan, Minggu (25/10). Foto: Ist for jpnn.com

jpnn.com, MEDAN - Calon wali kota Medan nomor 1 Akhyar Nasution mengunjungi Pasar Sukaramai, Minggu (25/10).

Dalam pertemuan itu, para ibu pedagang mengeluhkan tingginya tarif BPJS Kesehatan dan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) yang dibagikan tak tepat sasaran.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Gus Nur Ditangkap, Kapolda Marah Besar, Honorer K2 Galau dan Menangis

"Pak Akhyar, tolong dulu kami warga yang punya penghasilan pas-pasan untuk makan, hasil kami cuma dari berdagang di pasar. Kenapa tarif BPJS naik terus, sementara BPJS untuk orang miskin susah kami dapat," ujar Masdalena. 

Hal senada disampaikan rekannya yang lain. Mereka heran melihat bantuan program PKH juga tak tepat sasaran.

BACA JUGA: Akhyar Siap Revitalisasi Pasar Tradisional di Kota Medan 

"PKH juga itu pak, yang kaya punya harta banyak dapat. Ada janda perlu bantuan malah tak tersentuh," ucap ibu lainnya.

"Kami mendoakan bapak memimpin Kota Medan, tetapi kalau sudah jadi janganlah jadi pembohong ya pak," kata Masdalena.

BACA JUGA: Begini Pesan Tuan Guru ke-12 Besilam Kepada Akhyar Nasution-Salman Alfarisi

Menjawab keluhan para ibu-ibu, Akhyar menegaskan, PKH bukan program yang dibuat Pemko Medan. Melainkan, pemerintah pusat.

Demikian juga untuk program Penerima Bantuan Iuran (PBI) untuk BPJS Kesehatan, pemerintah pusat hingga saat ini hanya memberikan alokasi untuk 40 persen masyarakat miskin sesuai indeks kemiskinan di Indonesia.

"Pemko Medan sudah membuat PBI untuk program kesehatan gratis. Yakni, Medan Sehat dan pada 2020 ada anggaran Rp 95,2 miliar di luar yang ditanggung pemerintah pusat yang telah dikeluarkan. Hanya saja ini mungkin belum menyentuh seluruhnya," ujar Akhyar.

Akhyar juga berharap kepada pemerintah, agar memperhatikan keluhan masyarakat tentang kenaikan tarif BPJS Kesehatan.

"Naiknya tarif iuran BPJS, masyarakat mengaku berat sekali untuk membayar tarifnya, bahkan ada yang mengadu nunggak berbulan-bulan. Begitupun tentang penyaluran PKH, alokasi PKH belum banyak menyentuh masyarakat, banyak masyarakat cemburu dan berhak mendapatkan PKH, namun karena kuota terbatas.

Untuk itu kami minta kementerian sosial, agar menambah kuota. Sehingga semakin banyak masyarakat yang lebih membutuhkan menerimanya," kata Akhyar.

Akhyar juga menerangkan mengenai program yang diusung jika nantinya terpilih.

"Hal yang mau dikerjakan segera, 'Medan cantik dan Bersih'. Kami mengajak masyarakat harus berprilaku bersih. Jadi, semua bisa aman dan nyaman tinggal di kota ini,"katanya.

Sebelum mengakhiri kunjungannya, Akhyar menyempatkan berbelanja dan memantau sejumlah saluran yang kerap tergenang dan mengakibatkan banjir.(gir/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler