PEDAS: Asap...Asap..Oh Asap...Ini Surat Terbuka Warga Riau untuk Jokowi

Rabu, 21 Oktober 2015 – 17:18 WIB
ILUSTRASI. FOTO: DOK.JPNN.com

jpnn.com - Bencana asap belum usai. Kini, bencana asap akibat kebakaran lahan dan hutan (Karlahut) tidak hanya terjadi di Riau, Sumatera Selatan dan Kalimantan, tapi sudah menjalar ke Sulawesi hingga Papua. Bagaimana dengan korban-korban asap?

Afni Z, salah seorang warga Riau melayangkan Surat Terbuka, Rabu (21/10). Seperti diterima Redaksi JPNN.com, Afni Z, Ibu satu anak itu meminta media massa di Jakarta tidak melupakan nasib ratusan ribu korban asap di Sumatera, Kalimantan dan daerah lain di Indonesia Timur.

BACA JUGA: Pansus Pelindo II Terima 10 Catatan Mengejutkan dari Brigjen Victor

Ia berharap melalui surat terbuka ini, pemerintahan yang dipimpin Presiden Joko Widodo bisa tergerak hati menolong rakyatnya yang saban hari menghirup racun.

“Sepertinya media mulai lupa, kalau jutaan nyawa masih termegap-megap. Pagi ini di Pekanbaru asapnya pekat sekali,” tulis Afni dalam pesannya, Rabu (21/10).(fat/jpnn)

BACA JUGA: Perlu Perppu Untuk Kebiri Pelaku Kejahatan Seksual Anak

Berikut Surat Terbuka kepada segenap warga bangsa dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan judul “Mau Tahu Rasanya Azab Asap?”

Malam ini jelang berganti hari, pukul 23.15 WIB (Selasa, 20/10), asap menyerbu hingga ke kamar tidur. Seperti biasa, terbatuk-batuk karena tersedak asap.

BACA JUGA: Cie... Cie... Bu Susi Mau-Mau Aja Diajak Dinner Nih... Hayooo Ada yang Mau?

Untuk sedulur se-Indonesia Raya yang tak berada di daerah bencana, mau tahu rasanya siksa azab asap? Kira-kira, beginilah deskripsi rasanya: Saat dihirup, terasa ada serbuk-serbuk sisa kebakaran menusuk hidung. Pedas!

Lalu partikelnya terasa mengisi rongga paru-paru dengan kasar. Berat saat dihirup, lebih berat saat dilepas. Panas!

Sekali tarikan nafas (menghirup dan menghembuskannya kembali), butuh waktu beberapa detik. Harus perlahan,pelan-pelan, jika tak ingin dada terasa ditekan. Sesak Nafas..!!!

Dan itu saya rasakan di usia 30 tahun. Dan itu saya rasakan di kamar ber-AC.

Bagaimana dengan para bayi yang baru lahir? Bagaimana dengan para balita yang membutuhkan udara bersih untuk otak dan paru-paru mereka? Bagaimana dengan para lansia yang kerja jantungnya sudah melemah? Bagaimana dengan rakyat jelata yang tak punya AC di rumah mereka? Bagaimana dengan Putri kecil saya Hanina?

Sebagai seorang Ibu, saya sudah berupaya sekuat tenaga mengipas-ngipas di dekat hidungnya, berharap udara berbahaya tak dihirupnya saat tidur. Tapi Hanina butuh bernafas. Udara berkualitas berbahaya itu, satu-satunya cara agar putri kecil saya tetap bernyawa.

Ada video balita kejang-kejang dan muntah-muntah, digotong oleh ibunya yang begitu panik luar biasa. Itu video NYATA BUKAN REKAYASA di daerah Palangka Raya. Kabarnya di sana tingkat ISPU (Indeks Standart Pencemaran Udara) sudah melebihi 3.700.

Padahal ISPU level berbahaya ada di angka 300. Silahkan bayangkan bagaimana rasanya udara tercemar asap dengan tingkat polutan di angka 3.700..!

Riau pernah disebut kepala BNPB menyentuh level 900 saja sudah sesak, apalagi sampai di level 3.700. Neraka seperti apa yang sedang dipertontonkan para penguasa dan pengusaha serakah perusak alam di negeri ini...?!?

Para balita bertumbangan menghuni bilik-bilik rumah sakit. Tubuh-tubuh mungil nan ringkih yang tak mengerti tentang hutan alam berubah jadi lahan sawit itu, harus sekarat setelah menghirup udara berkualitas berbahaya. Bukan sehari dua mereka bertahan, tapi sudah berbulan-bulan lamanya.

Andai kami para Ibu berteriak dan mencaci maki pemerintah yang kalian cintai, tolong maklumi. Ini soal HAK bernafas yang diberikan gratis oleh Tuhan dan DIRAMPAS PAKSA oleh tangan-tangan manusia serakah. Ini bencana yang harusnya bisa dihindari. Kami LAYAK dan SANGAT PANTAS UNTUK MARAH....!!!

Korban terpapar asap di Riau (data terbaru) sudah mencapai 77.665 orang. Helloooooo Indonesia, itu angka-angka berasal dari manusia semua. Mau berapa kuburan lagi yang harus digali, untuk disebut bahwa bencana asap tahun ini sudah menjadi sebuah TRAGEDI....?!

BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Curiga Ada Pihak Mendesain Kebakaran Hutan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler