Pedemo Bakar Al-Qur'an, PM Swedia Waswas

Jumat, 28 Juli 2023 – 17:21 WIB
Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson menyampaikan simpatinya kepada muslim di seluruh dunia yang tersakiti oleh aksi pembakaran Al-Qur'an di Stockholm baru-baru ini. Foto: AFP/Frederick Florin

jpnn.com, STOCKHOLM - Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson menyebut aksi pembakaran Al-Qur’an oleh aktivis anti-Islam telah membahayakan keamanan nasional negerinya.

Menurut Ulf Kristersson, masyarakat di Swedia semestinya memahami situasi yang sangat serius itu.

BACA JUGA: Drama Dua Negara di Balik Pembakaran Al-Quran

“Peristiwa destruktif terbaru – khususnya, berbagai insiden pembakaran demonstratif – telah meningkatkan risiko bagi Swedia,” tulisan Kristersson melalui akunnya di Facebook.

Tokoh Partai Moderat itu menjelaskan Kepolisian Swedia telah melakukan asesmen atas situasi keamanan terkini.

BACA JUGA: Keamanan Terancam, Swedia Siapkan Larangan Demo Bakar Al-Quran

Kristersson menyebut status keamanan Swedia telah beralih dari target sah aksi teroris menjadi sasaran prioritas terorisme

“Swedia juga berada dalam bahaya karena menjadi pion dalam permainan yang dimainkan kekuatan luar,” tuturnya.

BACA JUGA: Ketakutan setelah Aksi Bakal Al-Quran, Swedia Perketat Kontrol Perbatasan

Beberapa pekan terakhir ini, pengunjuk rasa melakukan aksi demonstrasi dengan membakar Al-Qur’an di depan Kedutaan Besar Irak di Stockholm, Swedia. Aksi itu mendapat izin dari pihak keamanan.

Namun, aksi itu membuat Swedia harus menanggung risikonya. Irak langsung menarik ambasadornya dari Stockholm.

Irak juga mengusur duta besar Swedia di Baghdad. Pembakaran kitab suci umat Islam itu juga menyulut aksi demonstrasi di negara-negara dengan populasi mayorutas Muslim, seperti Turki, Mesir, Aljazair, MAroko, Uni Emirat Arab, dan Yordania. (RT/JPNN.com)

Yuk, Simak Juga Video ini!

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bereaksi Keras soal Pembakaran Al-Quran, Paus Fransiskus Marah dan Muak


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler