jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengeluarkan pedoman perubahan perilaku protokol kesehatan 3M.
Hal itu untuk memudahkan masyarakat, pedoman itu dibuat dalam 77 bahasa daerah.
BACA JUGA: Kemendikbud Pastikan Sertifikat Pendidik Tidak jadi Syarat Rekrutmen 1 Juta Guru PPPK
"Agar makin mudah dipahami oleh masyarakat antara lain karena bahasa yang terlalu tinggi atau rumit. Tantangan komunikasi dan sosialisasi publik ini harus cepat diatasi," kata Mendikbud Nadiem Makarim, saat peluncuran secara daring melalui akun YouTube BNPB, Selasa (1/12).
Nadiem menuturkan, salah satu upaya agar pesan bisa dengan cepat tersampaikan ke masyarakat yakni menggunakan bahasa daerah masing-masing.
BACA JUGA: Komitmen Kemendikbud Perjuangkan Hak Para Pendidik
“Bahasa daerah sebagai bahasa ibu adalah sarana yang dapat mendekatkan pesan secara lebih emosional kepada penuturnya. Harapan saya dengan diterjemahkan ke dalam bahasa ibu, para penutur bahasa dapat merasa lebih dekat dan lebih memahami pedoman itu,” tambah Nadiem.
Nadiem juga mengapresiasi upaya ini dan diharapkan masyarakat bisa lebih paham dengan bahaya Covid-19 dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat di kehidupan sehari-hari.
BACA JUGA: Protokol Kesehatan Harus Tetap Diterapkan saat Vaksinasi
"Saya menyambut baik dan mengucapkan terima kasih atas inisiatif yang diambil oleh Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa bekerja sama dengan tim Satgas Penanganan Covid-19 ini,” kata dia.
Diketahui, pedoman perubahan perilaku protokol kesehatan 3M dalam 77 bahasa daerah itu memuat pesan yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun. (cuy/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan