Peduli Stunting, Tim UI Edukasi Ibu-Ibu dan Kembangkan SADANA di Nagrak

Kamis, 28 September 2023 – 22:25 WIB
Tim pengabdian masyarakat Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia mengedukasi dan menyosialisasikan aplikasi bernama SADANA (Satu Data Nagrak) untuk penanganan stunting di Nagrak, Sukabumi. Foto: dokumentasi Fakultas Ilmu Adm UI

jpnn.com, JAKARTA - Tim pengabdian masyarakat Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia mengedukasi dan menyosialisasikan aplikasi bernama SADANA (Satu Data Nagrak) untuk penanganan stunting di Nagrak, Sukabumi.

Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Amy Yayuk Sri Rahayu mengatakan bahwa penanggulangan stunting memerlukan kolaborasi dari berbagai pihak.

BACA JUGA: Bhayangkari Nusantara 2023, Gelar Talkshow Stunting untuk Anak Indonesia

“Kalau tidak bekerja sama dengan berbagai stakeholder, tugas camat menjadi berat,” ucap Amy dalam keterangannya, Kamis (28/9).

Menurut dia, perubahan perilaku ibu hamil atau dengan balita menjadi kunci dalam penanggulangan stunting.

BACA JUGA: Menko PMK Minta Penanganan Stunting di Polewali Mandar Dioptimalkan

“Kalau tidak ada perubahan perulaku ya tidak akan terjadi,” kata dia.

Selain edukasi, tim FIA UI juga menyampaikan aplikasi pencegahan stunting yang sedang digarap, yaitu SADANA atau Satu Data Nagrak.

BACA JUGA: Bantu Kurangi Stunting, Health Provider Ajinomoto Gencar Mengedukasi Kader Posyandu

Sementara itu, Tim SADANA Wahyu Nofiantoro menjelaskan pentingnya sebuah sistem yang mampu membantu pihak pemerintah untuk memantau dan mengambil keputusan terkait penanggulangan stunting.

Permasalahan tidak adanya peta stunting di puskesmas dan posyandu, tidak terintegrasinya aplikasi yang dimiliki pemerintah, dan keterbatasan tenaga kesehatan untuk menjangkau para ibu hamil atau memiliki balita, menjadi keresahan tim FIA UI.

“Selain dapat data stunting, kita juga bisa meningkatkan kualitas anak-anak dan juga sebagai early detection,” tuturnya.

Wahyu optimis bahwa fitur-fitur yang ada di SADANA seperti data objektif dan subjektif, GPS, visual map, indikator kinerja kader, deteksi dini dan tombol darurat, dapat membantu pihak desa, kecamatan, puskesmas maupun kader posyandu bersama-sama menanggulangi stunting.

Ke depan, SADANA akan dikembangkan untuk menjadi pangkalan data bagi Kecamatan Nagrak yang berisi berbagai data yang penting bagi pembangunan manusia atau wilayah. (mcr4/jpnn)


Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
SADANA   stunting   UI   Nagrak  

Terpopuler