jpnn.com - SURABAYA - PT Pegadaian (persero) makin serius menggarap penjualan emas perhiasan maupun batangan. Tahun ini, Pegadaian kantor wilayah XII Surabaya menargetkan penjualan logam mulia naik dua kali lipat timbang tahun lalu yang mencapai Rp 100 miliar.
Manajer Bisnis Pegadaian Kantor Wilayah XII Surabaya Hakim Setiawan mengatakan potensi pasar untuk emas perhiasan dan emas batangan masih tinggi pada tahun ini.
BACA JUGA: BRI Pertahankan Laba Tinggi, Tembus Rp 21 Triliun
Bahkan sekarang ini pihaknya mampu menjual sebanyak 700 gram sampai 1 kg emas tiap hari. Kenaikan tersebut didorong tren kenaikan harga emas, sehingga masyarakat berbondong-bondong membeli emas.
"Padahal dua bulan sebelumnya, ketika harga emas turun, penjualan kami sempat turun. Jadi tiap hari hanya menjual 200-300 gram. Sebenarnya membeli emas itu ketika harga turun, tapi masyarakat kita tidak. Mereka baru membeli emas ketika harga merangkak naik," katanya kemarin.
BACA JUGA: Garuda Indonesia Tawarkan Harga Spesial
Untuk mendongkrak penjualan logam mulai, pihaknya akan memperbanyak galeri di outlet-outlet pegadaian. Selain itu, menyelenggarakan bazar produk emas pada hari tertentu. Menurutnya, langkah itu efektif untuk mendorong konsumen membeli emas.
"Tidak hanya berjualan, kegiatan tersebut juga untuk meningkatkan pemahaman mengenai investasi logam mulia. Target kami pada bazar saja bisa meraup Rp 500 juta per hari," tutur Hakim. Stok logam mulia di Pegadaian tercatat Rp 7 miliar.
BACA JUGA: Citi Indonesia Fokus Bina UKM dan Pendidikan Keuangan
Hingga akhir tahun lalu penyaluran kredit mencapai sekitar Rp 10 triliun atau naik 10 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Hampir 95 persen di antaranya merupakan logam mulia. Ke depan, pihaknya juga akan melonggarkan persyaratan kredit dengan jaminan non logam mulia. Seperti kendaraan roda empat, sepeda motor sampai peralatan elektronik.
"Tahun ini kami melonggarkan persyaratan dalam menggadaikan barang. Selain itu, memperbanyak jenis barang yang bisa digadaikan. Selain mengakomodasi kebutuhan mahasiswa yang kerap memerlukan jasa pegadaian, juga para pelaku usaha mikro yang membutuhkan modal kecil. Misalnya untuk modal berjualan butuh Rp 300 ribu-500 ribu, mereka bisa menggadaikan barang miliknya seperti bokor yang terbuat dari kuningan bisa dihargai Rp 200 ribu," urainya. (res)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bank Muamalat Gandeng PT Pos
Redaktur : Tim Redaksi