jpnn.com - SURABAYA - Pegadaian menargetkan tahun ini pembiayaan mikro tumbuh 75 persen jika dibandingkan dengan capaian 2015 lalu. Pasalnya, masih ada ruang untuk tumbuh.
”Di antara total OSL (outstanding loan, Red) kami Rp 3,7 triliun per pekan kedua Agustus 2016, mikro berkontribusi Rp 250 miliar. Pembiayaan mikro tersebut produktif untuk mendorong pengusaha kecil,” kata Kepala Kantor Wilayah PT Pegadaian Surabaya Ngadenan akhir pekan lalu.
BACA JUGA: Pengamat: Terlalu Dini Menyebut Tax Amnesty Gagal
Pembiayaan mikro Pegadaian dicairkan Rp 3 juta–Rp 200 juta. Menurut dia, mayoritas pembiayaan mikro disalurkan untuk sektor perdagangan dan jasa. Dia mengakui, peningkatan penetrasi pembiayaan nonbank.
Khususnya pada segmen mikro, membutuhkan usaha yang besar. Terutama untuk memenuhi biaya tenaga kerja seperti analis dan surveyor. Selain itu, dibutuhkan biaya untuk menjaga nasabah kecil agar tertib terhadap pengaturan keuangan dan kapasitas angsuran.
BACA JUGA: Waspadai Kedaulatan Jaringan Backbone Nasional!
Sebab, terkadang perilaku nasabah mikro yang kurang tertib terhadap pengaturan keuangan membuat angka kredit macet meningkat. ’’NPL (non-performing loan) pada segmen mikro sekarang mencapai 1,5 persen. Memang agak naik sedikit,” ujarnya.
Meski banyak tantangan, Pegadaian tetap mendorong peningkatan penetrasi pembiayaan mikro. Sebab, potensi pasarnya masih luas. Ngadenan mencontohkan, di Kota dan Kabupaten Madiun, kontribusi pembiayaan mikro cukup besar.
BACA JUGA: Intip Keunggulan Jagoan Terbaru Suzuki
Yakni, mencapai 40 persen di antara total OSL di wilayah tersebut. Artinya, minat masyarakat untuk membuka usaha mikro dan kecil masih tinggi. Industri keuangan nonbank (IKNB) harus memfasilitasi hal itu sehingga tidak kalah dengan penetrasi produk perbankan.
Selain itu, produk gadai yang menjadi bisnis inti Pegadaian didiversifikasi. Sementara itu, tren pencapaian OSL pada Agustus 2016 lebih baik daripada Juli lalu. OSL tumbuh enam persen.
Sebab, masa penarikan agunan yang mengakibatkan OSL turun sudah lewat. Juli lalu OSL sempat turun empat persen. Hingga akhir 2016, Pegadaian menargetkan mampu mengumpulkan OSL Rp 4 triliun. (rin/c5/sof/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penerimaan Cukai Plastik Tak Akan Sesuai Target
Redaktur : Tim Redaksi