Pegawai Kemnaker Serempak Ikuti Vaksinasi Difteri

Selasa, 23 Januari 2018 – 13:34 WIB
Menaker Hanif Dhakiri didampingi istriMa'rifah Hanif mengikuti pemberian vaksin difteri di kantor Kemnaker, Selasa (23/1). Foto: Humas Kemnaker

jpnn.com, JAKARTA - Pegawai di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) serempak mengikuti vaksinasi difteri yang dilaksanakan 23-25 Januari 2018.

Kegiatan yang diselenggarakan Dharma Wanita Kemnaker dan Klinik Pratama Kemnaker ini merupakan respons atas mewabahnya bakteri difteri di beberapa daerah, termasuk di Jakarta.

BACA JUGA: Menteri Hanif Pengin Liga Pekerja Lahirkan Pemain Timnas

Kementerian Kesehatan telah menetapkan difteri sebagai kejadian luar biasa (KLB).

“Ini (vaksinasi) adalah salah satu ikhtiyar kami dalam menangkal bakteri difteri sebagaimana arahan Presiden dan Menteri Kesehatan,” kata Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri usai menjalani suntik vaksin di Kantornya, Jalan Gatot Subroto Kavling 51, Jakarta, Selasa (23/1).

BACA JUGA: Menaker Hanif Dorong Pemda Bikin K3 di Wilayahnya

Menurut Menteri Hanif, melakukan vaksinasi adalah bagian dari investasi merawat Sumber Daya Manusia. Keganasan berbagai penyakit dalam waktu singkat dapat menghambat produktivitas seseorang serta menghilangkan investasi pembangunan SDM yang telah dilakukan sebelumnya. Oleh karenanya, diharapkan kesediaan masyarakat untuk ikut mengikuti vaksin. 

Sebagaimana diketahui, bakteri difteri bisa memicu beberapa komplikasi seperti gangguan pernapasan, kerusakan jantung, kerusakan syaraf, kerusakan kulit dan berbagai penyakit lainnya.

BACA JUGA: Pidana Perdagangan Orang di Pondok Kopi Terus Diselidiki

Sekuat apapun sistem jamanian sosial kesehatan, lanjut Menaker, sepertinya akan kerepotan jika dihadapkan pada masyarakat yang banyak menderita penyakit kronis. Oleh karenanya upaya preventif menjaga kesehatan harus lebih diutamakan. Upaya preventif juga lebih mudah dan murah jika dibandingkan dengan pengobatan penyakit.

Menaker menambahkan, vaksinasi difteri juga bagian dari upaya menyelamatkan bonus demografi yang puncaknya akan diterima bangsa Indonesia pada 15-20 tahun mendatang, dimana jumlah penduduk Indonesia didominasi angkatan kerja produktif.

“Bagaimana jadinya pembangunan SDM angkatan kerja 10-20 tahun yang akan datang, jika orang tua mereka dalam kondisi tidak sehat,” kata Menaker.(mg7/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengiriman 98 Calon Pekerja Migran Ilegal Digagalkan


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler