jpnn.com, BOGOR - Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bogor melaporkan pada Rabu (12/8) sebanyak 30 pegawai di sembilan puskesmas Kota Bogor terpapar virus Covid-19.
Jumlah ini bertambah dari hari sebelumnya yang tercatat 27 positif di delapan puskesmas.
BACA JUGA: Pengakuan Sukarelawan Usai 24 Jam Disuntik Vaksin COVID-19, Mengejutkan
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bogor, Sri Nowo Retno mengatakan, 30 orang itu merupakan jumlah terkini setelah dilakukan uji usap atau swab test kepada 972 orang. Baik tenaga medis dan nonmedis di 25 puskesmas se-Kota Bogor dan satu Labkesda Kota Bogor.
“Dari 30 kasus positif ini, 19 orang merupakan warga Kota Bogor dan 11 orang alamat luar Kota Bogor,” ujar Retno, Rabu.
BACA JUGA: SS Hamil, WN Taiwan Ogah Bertanggung Jawab, Akhirnya Terjadi Pembantaian
Puluhan pegawai itu tersebar di sembilan puskesmas. Antara lain, Puskesmas Gang Aut tiga orang, Cipaku enam orang, Bogor Utara tujuh orang, Sindangbarang empat orang, Tanah Sareal dua orang, Merdeka satu orang, Mekarwangi tiga orang, Semplak satu orang, dan Pulo Armin sebanyak tiga orang.
Sementara, berdasarkan jenis profesi pasien terpapar, 13 orang merupakan tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan langsung, 3 pelayanan penunjang, 3 pelayanan tidak langsung, dan administrasi sebanyak 8 orang.
BACA JUGA: Tiga Pasangan di Dalam Kontrakan, Ada yang Kabur Habis Begituan, Sudah Enak
Retno mengatakan, dengan mempertimbangkan jumlah dan jenis tenaga yang positif, jumlah dan jenis tenaga yang menjadi kontak erat, serta penilaian kemampuan puskesmas, Pemerintah Kota Bogor pun menutup sementara enam puskesmas yang dianggap berisiko atau kategori merah.
“Enam puskesmas itu Mekarwangi, Cipaku, Bogor Utara, dan Gang Aut, Sindangbarang dan Semplak mulai tanggal 12 sampai dengan 14 Agustus untuk dilakukan disinfeksi menyeluruh. Selanjutnya seluruh karyawan di-swab dan rapid ulang,” beber Retno yang juga Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor.
Pelayanan enam puskesmas akan dibuka kembali pada 15 Agustus 2020 dengan pelayanan dibatasi hanya untuk kunjungan sakit, gawat darurat, dan rujukan. Pelayanan akan kembali normal setelah ada hasil swab ulang karyawan.
Untuk sementara, kata Retno, pelayanan emergency dan rujukan BPJS Puskesmas Mekarwangi dialihkan ke Puskesmas Kedung Badak.
Sementara untuk Puskesmas Cipaku dialihkan ke Puskesmas Bogor Selatan dan Puskesmas Bogor Utara ke Puskesmas Tegal Gundil.
Sementara untuk Puskesmas Sindangbarang dialihkan ke Pasir Mulya dan Puskesmas Semplak ke Puskesmas Gang Kelor.
Adapun untuk Puskesmas Pulo Armyn dan Merdeka penutupan parsial dilakukan. Sedangkan Puskesmas Tanah Sareal tidak dilakukan penutupan dan tetap memberikan pelayanan seperti biasa.
“Selanjutnya dinas kesehatan akan melakukan disinfeksi menyeluruh, melakukan pelatihan ulang dan evaluasi terhadap standar pencegahan infeksi di puskesmas dan protokol kesehatan,” pungkasnya.
Dengan adanya penambahan kasus positif di puskesmas, maka total pasien konfirmasi positif Covid-19 di Kota Bogor per 12 Agustus 2020, menjadi 376 pasien. Dengan perincian 227 sembuh, 22 meninggal, dan 127 masih dalam perawatan.
Dari kasus-kasus ini, Kecamatan Bogor Utara menempati urutan pertama dengan jumlah 42 pasien positif aktif. Diikuti Kecamatan Bogor Barat 35 positif, Tanah Sareal (27), Bogor Tengah (9), Bogor Selatan (8), dan Bogor Timur 6 positif.
Menurut Camat Bogor Utara, Marse Hendra Saputra, banyaknya kasus terkonfirmasi positif di wilayahnya berasal dari klaster keluarga dengan tujuh orang terkonfirmasi positif.
“Dari klaster ini semua sudah melakukan swab dan melakukan isolasi mandiri,” jelas Marse.
Saat ini, tim Detektif Covid-19 pun tengah melakukan tracing dan surveilans aktif, untuk memetakan kembali penyebarannya.
Untuk pencegahan adanya penambahan ledakan kasus terkonfirmasi positif, sebanyak 20 ruangan di Rusunawa Cibuluh pun disiapkan. (dka/c/radarbogor)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti