jpnn.com - LUMAJANG - Identitas korban mutilasi akhirnya terkuak. Mrs X itu ternyata Ngatiyani, pegawai Kopangda Panca Usaha, warga Curahjeruk, Sumbersuko, Lumajang. Sejak ditemukan mayatnya pada (26/8), polisi langsung bergerak cepat. Mulai mengidentifikasi potongan tubuh korban sampai dugaan pelaku. Hasilnya, dalam waktu kurang dari tiga hari, identitas korban mutilasi tersebut berhasil dilacak dan dirilis polisi petang, Selasa (27/8).
Dwi Miyarsih, Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang, yang memimpin identifikasi tersebut menyatakan bahwa ada data primer dan sekunder yang memastikan identitas korban. ''Dipastikan sesuai," katanya.
BACA JUGA: Curi Spion untuk Beli Putau
Dari tiga hari identifikasi yang di-back up Puslabfor Polda Jatim, dia menyebutkan bahwa ada data primer berupa pemeriksaan gigi. Yakni, dua gigi palsu rahang atas sebelah kanan dan gigi lain yang berlubang. Juga, ada dua sidik jari kiri yang ditemukan 12 titik sidik jari.
Selain itu, ada data sekunder, yakni tahi lalat di ujung hidung dan kening. Termasuk foto dan pakaian yang tercecer di lokasi kejadian. Juga, hasil rekam medis yang menunjukkan korban pernah merwat gigi di RSD Haryoto, Lumajang. Berdasar data tersebut, pihaknya langsung berani menyimpulkan akurasi identitas korban.
BACA JUGA: Ditikam Kekasih Saat Telanjang di Kamar Mandi
Kapolres Lumajang AKBP Singgamata menegaskan, korban itu benar bernama Ngatiyani, warga Dusun Curahjeruk, RT 16/RW 5, Desa Grati, Kecamatan Sumbersuko, Lumajang. "Korban mutilasi itu adalah pegawai Kopangda Dinas Panca Usaha," katanya.
Korban mutilasi kelahiran 5 April 1963 tersebut berstatus janda dan memiliki seorang anak. Ngatiyani, menurut dia, berpamitan terakhir kepada keluarga pada Rabu (21/8) untuk bekerja. Diduga, pembunuhan keji itu dilakukan sekitar 48 jam sebelum penemuan potongan-potongan mayat di pinggir Pantai Bambang.
BACA JUGA: Diduga Dibunuh karena Hamil
Untuk membongkar pelaku mutilasi, kata Singgamata, dia mengerahkan anggotanya untuk melacak orang-orang terakhir yang bertemu Ngatiyani. Yakni, mulai 20-24 Agustus 2013.
Pada 25 Agustus lalu, ditemukan potongan badan manusia tanpa kepala, dua kaki, dan telapak tangan di pinggir Pantai Bambang. Potongan kaki dan kepala ditemukan dua jam setelah penyisiran diperluas. (fid/wnp/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diberi Minum Langsung Teler, Saat Bangun Siswi SMA sudah Bugil
Redaktur : Tim Redaksi