Pegiat Konservasi TWNC Diserang OTK Jelang Pencoblosan Pemilu

Kamis, 15 Februari 2024 – 01:12 WIB
Penganiayaan (Ilustrasi. ANTARA)

jpnn.com, LAMPUNG - Sekelompok orang tak dikenal (OTK) menyerang pegiat konservasi Tambling Wildlife Nature Concervation (TWNC-Lampung) menjelang pencoblosan, Selasa malam (13/2).

Penyerangan tersebut terjadi di Desa Martanda, Pematang Sawah, Kabupaten Tanggamus, Lampung.

BACA JUGA: AKBP Teguh Ungkap Fakta Penyerangan Prajurit TNI di Lapangan Futsal

Penyerangan berawal dari kelompok pemuda yang mengendarai sepeda motor dengan suara meraung kencang di permukiman warga.

Salah satu yang menjadi korban berinisal J, menanyakan perihal maksud dan tujuan kelompok tersebut mengendarai sepeda motor dengan suara kencang.

BACA JUGA: Kantor Disperindagkop Waropen Diduga Dirusak OTK, Polisi Langsung Bergerak Melakukan Penyelidikan

Namun, bukannya dijawab dengan baik justru menjadi keributan di antara petugas TWNC dan kelompok warga penyerang. Untuk menghindari pertikaian berlanjut, petugas TWNC memilih menghindar ke rumah salah satu warga lain bernama S.

Kelompok pemuda itu pun mengejar dengan cara merusak rumah S dengan cara melempar batu ke jendela dan atap rumahnya.

BACA JUGA: Oktafiandi PDIP Optimistis Ganjar-Mahfud Menang Satu Putaran

Situasi makin tak terkendali, karena kelompok penyerang masuk ke rumah tersebut dan merusak dapur serta mengancam dengan pisau.

"Mereka melakukan penyerangan secara membabi buta terhadap para korban, seperti melempar botol bekas minuman keras, memukul dengan badik sampai menginjak-injak para korban," ungkap J.

Penganiayaan tersebut menyebabkan korban pertama berinisial J mendapat luka serius di bagian lengan tangan kiri karena terkena pisau dan luka goresan di dada kiri.

Korban kedua berinisial O mengalami luka yang serius di bagian mata akibat tersiram cairan asam.

Akibat siraman itu, penglihatan korban menjadi samar-samar dan kondisi tubuhnya menggigil.

Korban ketiga berinisial M yang mendapat aksi pukulan bertubi-tubi, mulai dari pelipis, mata hidung dan dada korban. Hingga mengalami sesak dan susah nafas.

Petugas TWNC yang lain berusaha melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib tetapi malah mendapat intimidasi dan meminta para petugas dan karyawan TWNC untuk tidak keluar rumah.

Pasalnya pemuda setempat akan melakukan pencoblosan pemilu. Oknum aparat kemudian meminta para petugas TWNC dan korban supaya tidak menggunakan hak pilihnya. Maka jelas kelompok warga penyerang ini selain melakukan tindakan melawan hukum seperti penyerangan (penganiayaan dengan kekerasan) mereka juga menghambat petugas TWNC dan korban untuk menggunakan hak pilih (pemilu).

Padahal, para petugas TWNC dan korban sudah terkonfirmasi melalui DPT (KPU-D) untuk dapat mengikuti pemilu di wilayah Lampung. (cuy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Prajurit TNI Praka JG dan Pratu VS Terlibat Penyerangan Kantor Satpol PP Denpasar


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler