Pejabat Israel Nilai Varian Omicron Dapat Membawa Berkah

Senin, 03 Januari 2022 – 01:47 WIB
Seorang petugas kesehatan melakukan test COVID-19 kepada seorang anak balita di Tel Aviv, Israel, 8 Juli 2021. Foto: ANTARA/Reuters

jpnn.com, JERUSALEM - Petinggi Kementerian Kesehatan Israel mengisyaratkan bahwa ledakan kasus COVID-19 yang disebabkan varian Omicron dapat berdampak positif.

Omicron, varian virus corona yang sangat mudah menular, telah menimbulkan gelombang baru COVID-19 di seluruh dunia.

BACA JUGA: Kasus Omicron di Indonesia Bertambah 68, Total 136

Angka kasus infeksi di dunia telah mencapai rekor. Rata-rata sekitar satu juta kasus muncul setiap hari antara 24-30 Desember, menurut data Reuters.

Namun, angka kematian tidak meningkat seperti itu sehingga membawa harapan bahwa varian baru tersebut tidak terlalu mengancam nyawa.

BACA JUGA: Omicron Terdeteksi di Jatim, Gubernur Khofifah Minta Warganya tidak Panik 

Hingga akhir Desember, Israel cukup mampu mencegah penyebaran Omicron.

Namun karena kasus penularan saat ini semakin cepat meningkat, jumlah kasus harian diperkirakan akan mencapai rekor dalam tiga pekan mendatang.

BACA JUGA: 3 Fakta Soal Omicron yang Perlu Anda Diketahui, SIlakan Cek

Perkembangan itu, kata direktur jenderal kementerian kesehatan Nachman Ash, bisa membentuk kekebalan kelompok.

"Jumlahnya dalam keadaan sangat tinggi untuk bisa mencapai kekebalan kelompok. Ini memungkinkan, tetapi kita tidak ingin mencapainya melalui banyaknya kasus infeksi, kita ingin (kekebalan) terjadi karena banyak orang sudah divaksin," katanya.

Sementara itu, kepala gugus tugas virus corona pada Kemenkes Israel, Salman Zarka, mengatakan kekebalan kelompok masih jauh untuk dipastikan bisa terbentuk.

"Kita harus sangat berhati-hati soal ini, terutama mengingat pengalaman yang kita dapat selama dua tahun terakhir ini bahwa orang-orang yang sudah sembuh (dari virus corona) bisa terinfeksi lagi," kata Zarka kepada Ynet TV.

Sekitar 60 persen dari 9,4 juta penduduk Israel sudah mendapat dosis penuh vaksin, yang sebagian besarnya adalah buatan Pfizer/BioNTech, menurut kementerian kesehatan.

Orang-orang yang sudah divaksin itu berarti sudah mendapatkan tiga atau dua dosis. Namun, ratusan ribu warga yang memenuhi syarat belum disuntik dosis ketiga.

Israel sejauh ini mencatatkan total sekitar 1,3 juta kasus virus corona sejak pandemi mulai muncul.

Dalam 10 hari belakangan ini, infeksi harian bertambah empat kali lipat. Kasus-kasus parah juga bertambah namun peningkatannya jauh lebih kecil, yakni dari 80 orang menjadi 100 orang.

Karena melihat tingkat morbiditas yang parah, Dirjen Nachman Ash sedang mempertimbangkan untuk mengizinkan pemberian dosis keempat vaksin pada warga berusia di atas 60 tahun.

Pekan lalu, persetujuan sudah dikeluarkan bagi pemberian dosis keempat pada para warga yang tinggal di panti wreda serta orang-orang yang kekebalan tubuhnya lemah. (ant/dil/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

 

Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler