jpnn.com, TOBASA - Sejumlah pejabat di Pemerintahan Kabupaten Toba Samosir (Tobasa) mendadak mengundurkan diri.
Belum diketahui apa yang menjadi penyebab para pejabat teras ini mengundurkan diri dari jabatannya.
BACA JUGA: Mobil Hias yang Membawa Jokowi Ini Disarankan jadi Ikon
Setelah Sekretaris Daerah (Sekda) dan dua oknum Kepala Dinas (Kadis) mengundurkan diri, Senin (2/10) tadi, giliran Kadis PUPR Bresman Simangunsong ST yang mengundurkan diri.
Adapun para pejabat yang mengundurkan diri tersebut adalah mantan Kadis Pertanian Jony Hutajulu, Mantan Plt Sekda Drs Arifin Silaen dan Mantan Kadis Kesehatan.
BACA JUGA: Wow, Ribuan Warga Tumpah Ruah di Karnaval Pesona Danau Toba
Pengunduran diri para pejabat itu kini semakin diperbincangkan di tengah-tengah masyarakat daerah itu. Meski alasan pengunduran diri secara resmi karena kesehatan, namun masyarakat menuding lain. Warga mempertanyakan kepemimpinan Bupati Tobasa.
“Dalam sejarah kepemimpinan pemerintahan di wilayah Tapanuli ini, khususnya Tobasa, baru saat kepemimpinan Bupati Darwin Siagian dan Hulman Sitorus yang banyak pejabat mengundurkan diri. Ini sangat janggal. Dengan kondisi ini, kepemimpinan Bupati dipertanyakan,” tutur Sahala Saragi, warga Balige yang dimintai tanggapannya, Senin (2/10).
BACA JUGA: Longsor di Tobasa, Satu Tewas, Satu Lagi Luka-Luka
Pengurus FORTOBA itu menyebutkan, meski rata-rata alasan pengunduran diri para pejabat adalah alasan kesehatan, menurutnya ada hal lain di balik itu.
“Kalau mengundurkan diri karena kesehatan terganggu tetap, wajar saja. Tapi kalau hanya sakit biasa, berarti ada alasan lain,” katanya seperti dilansir New Tapanuli (Jawa Pos Group) hari ini.
Ditanya tanggapannya mengenai hal itu, katanya, dia menduga kuat adanya ketidakbaikan antara Bupati dengan oknum Kadis.
“Kalau banyak pejabat mengundurkan diri, kemungkinan besar ada yang tidak beres.
“Ini yang perlu kita tanya langsung kepada Bupati dan oknum yang mengundurkan diri. Apakah karena ada tekanan atau intervensi agar mengikuti kemauan penguasa yang tidak sesuai aturan, sehingga oknum kadis mengundurkan diri karena tidak siap melanggar aturan,” paparnya.
Menurutnya, jika kondisi seperti ini terus berlangsung, maka diyakini Pemerintahan Tobasa akan bertambah masalah.
“Kalau semakin banyak pejabat yang mengundurkan diri, mau bagaimana lagi Tobasa kita ini. Jelas saya selaku putra Tobasa tidak akan tinggal diam dengan semua ini. Kami minta juga DPRD menyikapi hal ini. Jangan kita biarkan sampai terpuruk,” bebernya.
Dia juga menyinggung terkait jabatan strategis yang masih dijabat pelaksana tugas, seperti Sekda, Kadis Pendidikan, Kadis Kesehatan dan menyusul Kadis PUPR. Katanya, birokrasi yang sehat adalah birokrasi yang dilengkapi pejabat definitif.
“Kita minta Bupati segera mengatasi semua persoalan ini,” tandasnya.
Terpisah, Bupati Tobasa Ir Darwin Siagian yang dicoba konfirmasi terkait hal itu tidak berhasil. Ketika ditemui di kantornya sekira pukul 14.00 WIB, tidak sedang berada di sana.
Telepon selulernya yang banyak beredar di masyarakat sejak masa kampanye dulu juga tidak berhasil dihubungi, dan tidak menjawab ketika dikonfirmasi melalui SMS.
Plt Sekda Harapan Napitupulu SH yang dikonfirmasi, membenarkan pengunduran diri Kadis PUPR. Informasi melalui surat resmi pengunduran diri itu diketahui sejak Senin (2/10). “Informasinya begitulah,” tutur Harapan melalui selulernya.
Ditanya alasan pengunduruan diri Bresman, katanya alasan kesehatan. “Begitulah bahasanya, tidak disebutkan sakit. Tapi alasan kesehatan tidak mendukung,” ujarnya.
Ditanya kembali tentang pelaksana tugas yang akan ditempatkan menganti posisi Kadis PUPR, katanya belum diketahui secara jelas. “Belum dipastikan. Mungkin nanti sore,” tandasnya. (ft)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sadis, Teman Sekampung Dihujani Tusukan hingga Tewas di Depan Rumahnya
Redaktur & Reporter : Budi