jpnn.com, JAKARTA - Pekan Imunisasi Dunia (PID) sudah dimulai 24 hingga 30 April 2019. Pemerintah mencanangkan untuk memasukkan empat imunisasi baru dalam imunisasi dasar. Hal ini untuk meningkatkan kekebalan tubuh anak.
Menurut UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan UU Perlindungan Anak No. 35 Tahun 2014, anak memiliki hak untuk mendapatkan imunisasi. Orang tua, masyarakat, dan negara wajib memelihara kesehatan anak yang salah satunya dilakukan dengan memberi imunisasi.
BACA JUGA: Kenali Perbedaan antara Efek Samping dan Alergi Vaksin
Pemerintah menambahkan empat vaksin baru. Empat vaksin tersebit antara lain Measles and Rubella (MR), Human Papillomavirus (HPV), Japanese Encephalitis, dan Pneumococcus.
”Selama ini ada sembilan vaksin yang selama ini diberikan sebagai imunisasi dasar lengkap, yaitu difteri, polio, tetanus, campak, tuberculosis, BCG, pneumonia, hepatitis B, dan meningitis,” ujar Sekretaris Jenderal, Oscar Primadi.
BACA JUGA: Kementan Gencarkan Vaksinasi Penyebaran Virus Rabies di Bali
BACA JUGA: 4 Alasan Orang Dewasa Masih Perlu Vaksin Difteri
Program imunisasi yang dilakukan pemerintah selama ini, menurut data Kemenkes mampu mencegah kematian sekitar 2 hingga 3 juta anak pertahun. Data dari Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes menunjukkan sejak 2014-2016, terhitung sekitar 1,7 juta anak belum mendapatkan imunisasi atau belum lengkap status imunisasinya.
BACA JUGA: Difteri Bisa Dihambat dengan Rutin Minum Air Kelapa?
Kenyataan ini dapat mengakibatkan anak-anak serta mereka yang tinggal di sekitarnya rentan penyakit yang dapat mengakibatkan mereka kehilangan nyawa ataupun cacat seumur hidup.
Melihat hal itu, pemerintah mengubah konsep imunisasi dasar lengkap menjadi imunisasi rutin lengkap. Imunisasi itu terdiri dari imunisasi dasar dan lanjutan.
”Perayaan Pekan Imunisasi Dunia tahun ini menjadi pengingat bahwa vaksin sangat penting untuk melindungi anak-anak dari penyakit berbahaya dan ketika semua anak menerima seluruh vaksinasi mereka secara rutin sesuai jadwal,” ujar Oscar.
”Saat orang tua melindungi anak-anaknya dari berbagai penyakit berbahaya melalui imunisasi, maka mereka juga telah berkontribusi dalam melindungi anak-anak lain di sekitarnya dan melindungi masa depan Indonesia,” beber Kepala Perwakilan WHO untuk Indonesia Paranietharan.
BACA JUGA: Imunisasi MR Sangat Penting, Ini Penjelasan Lengkap
Di Indonesia sendiri, jumlah anak yang diimunisasi dalam lima tahun terakhir tidak mengalami perkembangan signifikan. Hasil riset Kesehatan Dasar 2018 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menunjukkan cakupan status imunisasi dasar lengkap (IDL) anak usia 12-23 bulan menurun dari 59,2% di 2013 menjadi 57,9% di 2018. Artinya, dari sekitar 6 juta anak usia 12-23 bulan, hanya sekitar 2,5 juta anak yang lengkap imunisasinya. (lyn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ada 1.308 Warga Belum Terima Imunisasi HPV
Redaktur & Reporter : Soetomo