jpnn.com - PEKANBARU - Aksi molotov mulai meneror Pekanbaru. Kejadian serupa kian marak akhir-akhir ini. Setelah rumah Kadis Bina Marga Riau Syafril Tamum, kini pos ronda dekat Polresta Pekanbaru, tepatnya di Jalan Sam Ratulangi, Sago, Senapelan jadi sasaran pelemparan molotov, Sabtu (20/2) dinihari.
“Ada dua botol dalam keadaan sumbu terbakar yang dilempar ke arah pos. Satunya mengenai terpal, satu lagi jatuh di luar pagar,” ujar Ketua RT 2 H Asril HD saat ditemui Pekanbaru MX (group JPNN), Minggu (21/2).
BACA JUGA: TERLALU! Urus Surat di PN Dipungli Rp 600 Ribu
Diduga, molotov itu sengaja diarahkan ke petugas ronda yang sedang duduk di pos. “Kalau gak ada terpal penghalang, pasti kena,” sambungnya.
Hari itu yang ronda ada tiga orang. Riki Rinanda (28), Zulhendri (40) dan Asrul (40). “Saya kaget mendengar petugas ronda menjerit minta tolong. Saya langsung keluar,” tambah Asril.
BACA JUGA: Seharian Melaut, Hanya Dapat Ikan 20 Kilogram
Api sempat menyala. Di saat petugas sibuk memadamkannya, pelaku langsung tancap gas. Saat Riki akan mengejar, pelaku sudah kabur,” ujarnya.
Tak lama usai kejadian, pelemparan molotov itu langsung dilaporkan. “Namun gak segera ditanggapi. Awalnya kita ke Polsek Senapelan, kita panggil-panggil gak ada yang menjawab. Kemudian kita lapor ke Polresta,” ujarnya.
BACA JUGA: Gubernur Tolak Transmigrasi untuk Eks Gafatar
Menurut pengakuan Riki, sebelum kejadian ada motor matik mondar-mandir di Jalan Sam Ratulangi. “Tepat di depan pos. Tak lama setelah itu langsung kejadian,’’ jelasnya.
Kejadian berlangsung sekitar pukul 03.00 WIB. “Saat kami teriak minta tolong, mereka langsung kabur ke arah simpang lampu merah dekat Polresta. Gak sempat lagi ngejar,” sambungnya.
Riki sempat melihat bahwa pelaku berjumlah tiga orang. Mereka mengendarai dua sepeda motor.
“Awalnya tak menaruh rasa curiga. Namun secara tiba-tiba dua botol dengan sumbu yang telah berapi, melayang ke arah pos. Tepat mengenai terpal dan pagar bagian depan,’’ ulasnya.
Terpisah, Ketua RW 4 Mahdi Lukman mengaku daerahnya termasuk rawan aksi pencurian dengan pemberatan.
Mahdi berharap pihak kepolisian lebih tanggap terhadap laporan warga. Apalagi ini kejadian yang sangat mengancam keselamatan dan nyawa warga.
“Ya, lebih tanggaplah. Begitu ada laporan, langsung turun ke tempat kejadian perkara,” tambahnya.
Wakapolresta AKBP S Putut Wicaksono SIK membenarkan adanya laporan dugaan percobaan pembakaran pos ronda tersebut. “Laporannya sudah kita terima. Saat ini sedang dalam penyelidikan,” ujarnya.(mxo/ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KEREN! Hari Kedua Bupati Langsung Ngetrail
Redaktur : Tim Redaksi