jpnn.com - ââ¬Â¨""Kami tertipu,"" keluh Mariam Kamel kemarin (11/4). Gadis 16 tahun itu datang dari Amerika Serikat (AS) untuk melihat langsung lukisan Mona Lisa dan patung Venus de Milo. Tapi, begitu tiba di museum itu bersama rombongan temannya dari International School Bellevue, Washington, AS, dia malah tidak bisa masuk. ââ¬Â¨
ââ¬Â¨Sebagian staf dan pegawai museum tidak mau bekerja Rabu lalu. Mereka mengeluhkan aksi pencopet yang kian nekat dan marak belakangan. Tidak hanya menjarah barang berharga milik pengunjung, mereka juga merendahkan para pekerja museum. Buktinya, para pencopet yang sebagian di antaranya anak-anak itu tidak pernah kapok. Meski sempat tertangkap polisi, mereka umumnya mengulangi kembali perbuatannya. ââ¬Â¨
BACA JUGA: Cina Larang Pemutaran Film Django Unchained
ââ¬Â¨""Kami menjadi korban pelecehan para pencopet. Mereka tak segan meludahi, memaki atau bahkan memukul pekerja museum setiap aksi mereka berhasil digagalkan petugas,"" ujar Christelle Guyader, perwakilan serikat pekerja. Karena tidak lagi merasa aman dan nyaman, mereka mendesak pimpinan museum agar melipatgandakan pengamanan.ââ¬Â¨
ââ¬Â¨Sehari setelah tutup, kemarin Louvre kembali buka seperti biasa. Sekitar 20 polisi tampak berpatroli di museum yang menyedot sedikitnya 10 juta pengunjung setiap tahun itu. ""Kami buka lagi hari ini (kemarin),"" terang Jubir Louvre Sophie Grange. Dia menambahkan, museum akan tetap mengutamakan keamanan dan kenyamanan pengunjung. ââ¬Â¨
BACA JUGA: Tak Akur, PM Palestina Pilih Mundur
ââ¬Â¨Setiap hari tak kurang dari 30 ribu turis mengunjungi museum seluas 60.600 meter persegi (lebih dari 6 hektare) itu. Sedangkan total 1.000 pekerja Louvre bertugas sesuai giliran. Setiap kali giliran, tercatat ada sekitar 470 staf dan pegawai yang bertugas. (AFP/AP/hep/dwi)
BACA JUGA: Wow, Patroli Dubai Pakai Lamborghini
BACA ARTIKEL LAINNYA... Warga Tiongkok Diminta Pisahkan Unggas
Redaktur : Tim Redaksi