Pekerjaan di Sektor Perikanan Semakin tak Populer

Senin, 21 November 2016 – 01:17 WIB
Ilustrasi. Foto: Jawa Pos/JPNN

jpnn.com - SAMARINDA – Warga Samarinda, Kalimantan Timur ternyata tidak terlalu senang bekerja di sektor perikanan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sebanyak 1.610 rumah tangga yang menggantungkan hidup dengan menebar jala hingga 2015 lalu.

BACA JUGA: Mantan Suami Ussy Sulistiawaty: Tidak Ada Maaf

Catatan itu tergolong rendah jika dibandingkan dengan daerah lain di Kaltim.

Sebagian dari nelayan itu masih bekerja secara tradisional.

BACA JUGA: Jangan Sampai Membakar Lumbung Kita Sendiri

Sebanyak 308 nelayan masih bekerja menggunakan kapal tanpa motor.

Padahal, bekerja dengan kapal motor diyakini bisa meningkatkan produktivitas.

BACA JUGA: Tahun Depan Butuh 1.000 PNS

Nah, belum lama ini, Dinas Peternakan dan Perikanan (DPP) Samarinda memberikan bantuan kepada para nelayan berupa mesin untuk kapal.

“Kami menyadari pentingnya mesin. Makanya, kami memilih memberikan bantuan berupa mesin untuk nelayan,” ucap Kepala DPP Samarinda Syamsul Bachri sebagaimana dilansir Samarinda Pos, Minggu (21/11).

Pada 2015, Samarinda memproduksi ikan hingga 15.677,3 ton.

Nah, menambah jumlah nelayan pengguna kapal bermesin diyakini akan membuat produksi ikan meningkat.

Pasalnya, kebutuhan konsumsi ikan Kota Tepian begitu tinggi.

“Pemberdayaan nelayan itu perlu. Makanya, kami akan coba. Pertama dari hal-hal dasar seperti kesehatan nelayan dan kemudian sarana prasarana. Contohnya yang paling penting itu mesin kapal,” imbuhnya. (nyc/ndy/k9/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Apes! 7 Ton Kopi Milik Pengusaha Ini Ludes Dilahap Si Jago Merah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler