jpnn.com, JAKARTA - Pembangunan terminal hewan (live stock) di pelabuhan Pulau Baai Bengkulu tampaknya bakal segera terealisasi.
Hal ini menyusul kesepakatan (MoU) antara GM PT Pelabuhan Indonesia II cabang Bengkulu Drajat Sulistyo dan Ketua Seknas Badan usaha milik petani (BUMP) Indonesia, Edi Waluyo di kantor Kementerian Bappenas pada hari Senin (15/1).
BACA JUGA: Pelindo II Ground Breaking Pembangunan Terminal Curah Cair
Adapun penandatanganan kesepakatan tersebut disaksikan oleh staf ahli Menteri Bappenas, Himawan Haroyoga serta dihadiri utusan dari The Australian Lot Feeders Association yang telah belerja sama dengan BUMP dalam pengembangan sapi di indonesia.
Drajat menjelaskan, MoU merupakan tindak lanjut PT Pelabuhan indonesia II Cabang Bengkulu tentang rencana pembangunan terminal hewan sebagai dukungan kepada pemerintah untuk swasembada daging nasional, khususnya di wilyah Sumatera.
BACA JUGA: Bangun PT PII, Pelindo II Ekspansi Bisnis Investasi
"Kami bangga telah menjadikan provinsi Bengkulu sebagai sentra hewan khususnya sapi dengan menyediakan fasilitas live stock bagi hewan yang merupakan terminal pertama di Indonesia," ujar Drajat di Jakarta, Selasa (16/1).
Seperti diketahui, Pelabuhan Pulau Baai merupakan pilihan dari Kementerian Pertanian menjadi pusat sapi nasional, untuk itu PT Pelindo II Bengkulu telah menyiapkan lahan Live Stock seluas 230 ha dengan apasitas maksimal mencapai 700 ribu ekor pertahun.
BACA JUGA: Biaya Logistik Domestik Mencekik Dibanding ke Luar Negeri
"Terminal sapi skala nasional akan menampung sapi asal luar negeri maupun domestik," tandasnya.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dulu Pelabuhan Pontianak Terburuk, Kini Lihat Inovasinya
Redaktur & Reporter : Yessy