jpnn.com, BALI - Pembangunan Pelabuhan Benoa diyakini juga akan meningkatkan pariwisata di Pulau Bali. Demi mendukung pariwisata di Pelabuhan Benoa, PT Pelindo melakukan pengerukan dan pendalaman alur atau low water spring dari minus 9 menjadi minus 12 meter.
Dengan begitu, Pelabuhan Benoa mampu menyandarkan kapal pesiar wisatawan luar negeri lebih banyak di saat bersamaan.
BACA JUGA: Proyek Pengembangan Pelabuhan Benoa Dukung Konektivitas Tol Laut
“Saya berharap pembangunan Pelabuhan Benoa bisa didukung seluruh institusi dan masyarakat Bali. Sehingga, pembangunan bisa berjalan sesuai dengan rencana,” kata Rini saat mengunjungi Pelabuhan Benoa beberapa hari lalu.
Lebih lanjut, Rini meminta masyarakat adat di Pulau Bali ikut menjadi pengawas proyek pengembangan Pelabuhan Benoa. Sehingga, budaya dan adat istiadat tetap terjaga dan dikembangkan.
BACA JUGA: Pengembangan Pelabuhan Benoa Bakal Mendukung KEK Pariwisata di Bali
Para nelayan pun akan lebih mudah melaut dengan pengerukan kanal dalam proyek Pelabuhan Benoa ini.
Dalam pembangunannya, Pelindo III juga meningkatkan kapasitas gedung terminal penumpang yang semula hanya berkapasitas 900 orang akan diperbesar hingga menampung 3.500 orang dalam bangunan seluas 5.600 meter persegi.
BACA JUGA: Kapal Perang AL Prancis Merapat di Pelabuhan Benoa Bali, Nih Misinya
Pembangunan gedung terminal penumpang kapal pesiar di Benoa akan selesai semester II 2019.
Selain itu, turning basin atau area untuk berputar kapal juga diperlebar sehingga kapal yang memiliki radius putar lebih panjang dapat melakukan manuver dengan aman dari 300 meter sekarang menjadi 420 meter.
Serta lebar di kolam timur dari awal 150 meter sekarang telah menjnadi 200 meter, dan untuk kolam barat dari 150 meter menjadi 330 meter.
Rini berharap, Pelabuhan Benoa bisa menjadi home port cruise. Dengan menjadi home port cruise tersebut tentunya akan berdampak positif bagi perekonomian di Bali. Sebab, memiliki multiplier effect cukup besar untuk masyarakat Bali.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy