jpnn.com - SITUBONDO - Perjalanan mudik di beberapa wilayah tidak berjalan dengan mulus. Gara-gara cuaca ekstrem yang membuat ombak mencapai 3 meter di perairan laut Kabupaten Situbondo kemarin (12/7), Pelabuhan Jangkar ditutup. Akibatnya, ratusan pemudik yang hendak menuju ke Madura harus sabar menunggu hingga ombak tenang.
Setidaknya, ada dua kapal yang gagal berangkat. Rutenya adalah dari Jangkar ke Pulau Sepudi dan ke Pulau Kalianget Sumenep, Madura.
BACA JUGA: Ha..ha, Jalur Pantura Lengang
Akibatnya, ratusan pemudik hanya bisa pasrah menunggu. Itu seperti yang dialami calon penumpang kapal motor Dharma Kartika yang sudah dua hari berada di Pelabuhan Jangkar menunggu cuaca bersahabat.
Ratusan penumpang kapal tersebut tampak sudah lelah menunggu. Ada beberapa di antaranya yang tidak kebagian tempat sehingga harus rela beristirahat di emperan kantor pelabuhan.
''Terpaksa menginap di sini (emperan, Red). Penumpang lain yang akan mudik juga di pelataran parkir kantor pelabuhan ini,'' ungkap Ahmad Ridawi, pemudik dari Pulau Raas, Sumenep. Rencananya, dia dan rombongan mudik dari Bali ke Madura via Jember.
''Kami terpaksa menunda jadwal keberangkatan kapal dan penyandaran KMP Dharma Kartika. Saat ini kondisi cuaca yang masih buruk membuat tinggi gelombang mencapai lebih dari 3 meter. Demi keselamatan penumpang, penyeberangan ditutup untuk sementara. Sesuai prediksi BMKG, cuaca buruk diperkirakan terjadi hingga 15 Juli 2015,'' ujar Kepala Kantor Pelabuhan Jangkar Juni Dwi Anggoro.
Sementara itu, tergelincirnya kereta Penataran arah Malang di Wlingi, Kabupaten Blitar, kemarin pagi berefek di Stasiun Kota Baru, Kota Malang.
BACA JUGA: Asyik Layani Tamu, 31 Cewek Berpenampilan Seksi Dicokok Polisi
Kedatangan kereta rata-rata molor sampai empat jam. Karena kereta molor datang, otomatis jadwal keberangkatan juga mundur. Akibatnya, sekitar empat ribu pemudik terlantar berjam-jam.
Kereta Gajayana, misalnya. Kereta yang biasanya datang pukul 09.15 tersebut baru tiba pukul 12.45. Sementara itu, kereta asal Bandung, yakni Malabar, yang terjadwal tiba pukul 09.10 baru datang pukul 13.39.
Berdasar pantauan wartawan koran di Stasiun Kota Baru kemarin, ribuan orang terlihat terlantar di stasiun terbesar di Kota Malang tersebut. Ada yang duduk di tempat duduk. Ada juga yang lesehan menunggu kereta. Tidak sedikit pula yang ganti kereta. ''Meskipun rugi karena harus beli lagi tiket yang lebih mahal, tidak apa-apa,'' ucap Mimied, salah seorang penumpang yang hendak ke Surabaya. (rri/riq/c20/any)
BACA JUGA: Harga Daging Sapi di Daerah Ini Tembus Rp 130 Ribu per Kilogram
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelayanan Pembayaran di Loket Lelet, Perparah Kemacetan Cipali
Redaktur : Tim Redaksi