jpnn.com - LABUANBAJO – Pemerintah sedang fokus pengembangan Pelabuhan Labuan Bajo menjadi pelabuhan penumpang untuk mendorong sektor pariwisata.
Hal itu disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat meninjau Pelabuhan Labuan Bajo, Minggu (30/10).
BACA JUGA: Pemerintah Dorong Perluasan Akses Digital
“Kami akan konsentrasikan pelabuhan ini untuk turis dan penumpang. Artinya nanti akan ada banyak kapal yacht dan cruise di sini,” jelas Budi.
Budi mengatakan, pelabuhan penumpang sudah seharusnya tidak digabung dengan urusan logistik atau barang agar tidak saling mengganggu.
BACA JUGA: Garuda Layani Rute Chengdu-Bali Mulai 15 Januari 2017
Untuk itu, ia meminta pemda mencarikan lokasi lain yang akan digunakan sebagai pelabuhan logistik.
“Bangun pelabuhan itu harus fokus. untuk tempat (pelabuhan) logistik kita usahakan cari di tempat lain dan sudah dibicarakan dengan Bupati untuk mencari lokasinya. Hal itu dimaksudkan agar kegiatan di pelabuhan tidak saling mengganggu,” ujarnya.
BACA JUGA: Optimis Nasabah Tumbuh 100 Persen dengan Kantor ala Cafe
Budi menambahkan, dibangunnya pelabuhan khusus logistik juga akan menambah lapangan pekerjaan.
Doa meminta Pelindo menyiapkan rencana pembangunan dan ditargetkan dalam tiga sampai lima tahun ke depan pembangunannya selesai.
“Misalnya yang tadinya di pelabuhan ini ada 10 ribu pekerja, dengan adanya pelabuhan khusus logistik yang dibangun bisa bertambah menjadi 15 ribu pekerja. Saya minta dalam satu bulan ini Pelindo menyiapkan. Proses pembangunannya 3 sampai 5 tahun,” ungkapnya.
Selain mengembangkan pelabuhan, bandara juga menjadi fokus perhatian untuk dikembangkan.
Budi mengatakan yang menjadi hambatan pengembangan bandara Labuan Bajo adalah masih adanya bukit di sekitar wilayah bandara.
“Yang harus dilakukan untuk pengembangan bandara Labuan Bajo bukan perpanjangan landasan melainkan memangkas bukit. Untuk itu, tahun 2017 kita akan memangkas bukit. Baru di 2018 kita pikirkan untuk perpanjang landasan,” jelas imbuh Budi.
Menhub menjelaskan, akan mengatur ulang hierarki bandara untuk meningkatkan nilai kompetitif bandara di Indonesia.
Dia mengatakan, tidak semua bandara di Indonesia harus menjadi bandara Internasional.
Karena itu dia akan menjadikan bandara di Labuan Bajo menjadi sub hub dari Bandara Ngurah Rai Bali.
“Kalau semua bandara menjadi Internasional justru nantinya dapat saling mereduksi. Jadi misalnya turi datang ke Bali dulu dua hari. Baru setelah itu ke Labuan Bajo dua hari. Sehingga kunjungannya jadi 4 hari. Kalau langsung ke sini, setelah kesini dua hari langsung pulang. Untuk itu kita harus pikirkan sinergi, efisiensi dan skala ekonominya,” paparnya.
“Saya sudah sampaikan ke Bupati, bandara Labuan Bajo ini kita jadikan sub dari Bali. Nanti Garuda bisa menginap disini semua. Jd Jika penumpang mau ke Bali dari sini itu cuma 45 menit. Asalkan kepastian dan entitasnya banyak,” jelasnya lagi.
Labuan Bajo merupakan bagian dari provinsi Nusa Tenggara Timur yang memiliki potensi sebagai daerah wisata dengan pulau Komodonya yang menjadi ikon derah.
Karena itu untuk mendukung potensi tersebut, perlu dibangun infrastruktur transportasi seperti pelabuhan dan bandara dengan mensinergikan pemerintah, BUMN maupun swasta. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Demonstrasi Usaha Tani Gunakan Lahan 100 Hektare
Redaktur : Tim Redaksi