jpnn.com - jpnn.com - Ada berkah baru buat masyarakat Maluku. Pelabuhan Tulehu yang berada di Kec Salahutu, Kab Maluku Tengah, satu jam dari Kota Ambon, bakal didorong menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata.
"Saya sudah cek, saat ini pelabuhan itu kumpul jadi satu, nanti akan kita pecah menjadi tiga bagian dan menjadi KEK," kata Menko Kemaritiman Luhut B Pandjaitan di Pantai Halong, Ambon.
BACA JUGA: Senator Pertanyakan Status Pelabuhan Kuala Tanjung
"Saya juga sudah lihat ada kawasan seluas 420 hektare tanah yang bisa dijadikan pusat aktivitas ekonomi di sana. Cruise terminal akan dibangun, saat ini sudah ada dua cruise yang merapat di sana. Lalu pelabuhan dipisah menjadi tiga bagian, satu untuk penumpang atau wisatawan, satu untuk barang atau kargo, satu lagi untuk nelayan," jelas Luhut.
Luhut memastikan, pemerintah pusat serius membangun infrastruktur dasar, termasuk pelabuhan, yang akan menjadi hub untuk pemerataan pembangunan di daerah.
BACA JUGA: Pengusaha Butuh Kepastian Waktu Ekspor
"Maluku ini termasuk provinsi termiskin nomor tiga di Indonesia, tetapi memiliki indeks kebahagian tertinggi di tanah air. Tidak lama lagi, Maluku akan maju dengan pariwisata," tegas Jenderal Bintang Empat yang lama berkarier di Kopassus itu.
"Ini ada Menteri Pariwisata Pak Arief Yahya yang sangat serius dan fokus kerjanya. Pemerintah serius menangani pariwisata, karena sektor ini adalah industri yang paling murah dan menyerap tenaga kerja paling banyak. Saya lihat, kemajuan pariwisata luar biasa," sebut Luhut.
Apakah pemerintah bisa bekerja sendiri? Jawabannya pasti tidak! Harus di-support oleh seluruh unsur masyarakat.
Misalnya soal sampah, ini penting sekali, jangan sampai membuang sampah termasuk plastik ke laut, karena laut adalah aset atraksi andalan Ambon dan Maluku sebagai wisata Bbahari.
"Plastik ini kalau dibuang ke laut akan dimakan ikan! Lalu ikan kita makan, atau anak cucu kita akan mengonsumsi ikan yang sudah mengandung plastik. Itu akan merusak genetik anak cucu kita kelak. Kemarin saya lihat hasil penelitian dari California AS, ikan yang kita bedah perutnya 62 persen mengandung plastik. Di Makassar, 23 persen ikan sudah rusak karena makan plastik. Saya lagi minta diteliti 15 kota lain di Indonesia, termasuk Ambon ini," jelas Luhut.
Karena itu, Luhut berpesan, terutama pada ibu-ibu tidak membuang sampah plastik di laut.
"Kalau itu masih saja dilakukan, akan mencederai anak cucu kita di masa datang. Ingat itu, ibu ibu," pesan Luhut.
Mewakili Ketua PWI, M Ikhsan yang juga Pemred Warta Ekonomi juga mengapresiasi sektor pariwisata yang makin cemerlang.
"Branding Wonderful Indonesia sudah ada dimana-mana, di seluruh dunia. Di bus-bus pariwisata di Eropa, di media-media digital yang bisa diakses dari mana saja, pamor Indonesia terasa. Pak Menpar Arief Yahya adalah Mantan CEO Telkom Indonesia yang sangat serius mentransformasi sektor pariwisata. Membangun mindset baru dalam pariwisata," ujar Ikhsan.
Acara ini merupakan rangkaian acara Hari Pers Nasional 2017 yang dilaksanakan di Ambon sejak 5 Februari hingga acara puncak 9 Februari 2017 yang rencananya dihadiri Presiden Joko Widodo.
Menteri Pariwisata Arief Yahya sendiri ikut bersih bersih pangai dan menyerahkan hadiah kepada para pemenang pemahaman sadar wisata, penerapan sadar wisata, penghargaan kepada komunitas masyarakat.
Sebelumnya, sejak pagi sudah dilaksanakan acara Sosialisasi Sadar Wisata dan Sapta Pesona di Manise Hotel, Kota Ambon, 8 Februari 2017.
Rangkaian dari Gerakan Sadar Wisata Dan Aksi Sapta Pesona dalam rangka HPN 2017 ini juga dihadiri para pelaku pariwisata, Satuan Keeja Perangkat Daerah (SKPD), dan paguyuban/Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di Kota Ambon.
Kemenpar mendukung acara HPN 2017 dengan menghadirkan acara Pameran (5-9 Februari di Lapangan Merdeka), FGD GenPI Maluku (5 Februari di Hotel Amaris), Sosialisasi Kalender Event Pariwisata Nasional 2017 (6 Februari di Lapangan Merdeka), Seminar The Power Of Branding (7 Februari di Islamic Centre Ambon), Talk Show Target Wisata Tematik Jalur Rempah (8 Februari di Lapangan Merdeka), Gerakan Sadar Wisata dan Aksi Sapta Pesona (8 Februari, Pantai Halong), dan pendampingan acara puncak HPN 2017 (9 Februari 2017). (jos/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ragil