Pelajar Indonesia Sabet Tujuh Medali di IESO 2017

Kamis, 31 Agustus 2017 – 10:35 WIB
Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Hamid Muhammad (tengah) dan Irjen Kemendikbud Daryanto. Foto: Mesya Mohammad/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Delegasi Indonesia berhasil menyabet tujuh medali di ajang International Earth Science Olympiad (IESO) ke-11 yang diselenggarakan di Centre International de Valbonne, Cote d’Azur, Prancis.

Empat orang pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) Indonesia membawa penghargaan satu emas, empat perak, dan dua perunggu.

BACA JUGA: Mendikbud: Banyak Negara Asia Tenggara Cuek pada PAUD

Para alumni program Olimpiade Sains Nasional (OSN) Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Ditjen Dikdasmen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tersebut membawa satu medali emas atas nama Rifki Andika (SMA Negeri 2 Depok) dan satu medali perak atas nama Fransiskus L. Santoso (SMA Kristen Ketapang, Jakarta) dari kompetisi Earth System Project (ESP).

Kemudian dari lomba International Team Field Investigation (ITFI) diperoleh satu medali perak atas nama Rifki Andika.

BACA JUGA: Kemendikbud: Dana PIP Bisa Jadi Tabungan Siswa

Dua medali perak untuk kompetisi perorangan kembali diperoleh Rifki Andika dan Fransiskus L. Santoso. Selain itu, Indonesia juga memeroleh dua medali perunggu atas nama Alse Nabilah (SMA Kesatuan Bangsa, Jogjakarta) dan Fadly Aulia (SMA Al Kautsar, Bandar Lampung).

"Ini prestasi membanggakan yang diukir pelajar Indonesia," kata Dirjen Dikdasmen Hamid Muhammad di Jakarta, Rabu (30/8).

BACA JUGA: Kemdikbud Utus Empat Siswa Terbaik di Olimpiade Internasional Ilmu Kebumian

IESO ke-11 diselenggarakan pada 22 sampai 29 Agustus 2017 yang diikuti 29 negara partisipan dan lima negara observer.

Sebagai ajang kompetisi pelajar pra-perguruan tinggi (sekolah menengah) untuk bidang ilmu kebumian, IESO meliputi kompetisi pengetahuan mengenai geosfer (geologi dan geofisika), hidrosfer (hidrologi dan oseanografi), atmosfer (meteorologi dan klimatologi) dan astronomi.

Para pelajar berprestasi yang menjadi wakil Indonesia di IESO ke-11 tersebut didampingi oleh empat pembina yaitu Zadrach L. Dupe (Meteorologi ITB), Hakim L. Malasan (Prodi Astronomi ITB), Warsito Atmodjo (Prodi Oseanografi UNDIP) dan Asep Sukmayadi (Kemendikbud).

"Mereka menjalani pelatihan dan seleksi melalui empat tahap pembinaan di Yogyakarta dan Bandung selama tiga bulan di akhir 2016 dan awal 2017. (esy/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemendikbud Genjot Penyaluran Dana PIP untuk Siswa SD


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler