jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni senang melihat kinerja jajaran Polres Metro Jakarta Barat (Jakbar) yang dalam waktu cepat menangkap pelajar membawa celurit yang viral di media sosial.
Politikus NasDem itu bahkan menyambangi Markas Polres Metro Jakbar untuk memastikan para pelaku mendapat hukuman yang setimpal.
BACA JUGA: Sahroni: Kepercayaan Publik Tinggi terhadap Polri Dipertaruhkan di Pemilu 2024
Sebelumnya, aksi sekelompok pelajar membawa senjata tajam berupa celurit di wilayah Kalideres, Jakarta Barat itu viral di media sosial. Mereka bahkan sempat mengancam sekuriti.
"Kami mengapresiasi Polres Metro Jakarta Barat yang bekerja dengan sangat sigap, tidak sampai 1x24 jam setelah viral, semua pelaku langsung diamankan," ata Sahroni melalui keterangan tertulis, Sabtu (11/11).
BACA JUGA: Aparat Diduga Memihak Prabowo-Gibran, Bawaslu dan Kompolnas Diminta Turun Tangan
Dia menilai respons polisi itu bagus karena para pelaku yang meresahkan masyarakat tersebut memang harus ditindak tegas.
"Karena dari dulu, kasus tawuran ini enggak selesai-selesai, malah makin berani dan nekat. Sekarang bawa parang sama pedang, besok-besok kalau tidak disetop bisa-bisa mereka nanti pakai senpi," tutur Sahroni.
BACA JUGA: Jawaban Hasto Ditanya Apakah Jokowi Masih PDIP, Maknai Sendiri
Legislator Senayan asal DKI Jakarta itu menilai aksi tawuran pelajar sudah sangat meresahkan masyarakat, dan bahkan tak jarang turut memakan korban. Untuk itu, para pelaku diberi hukuman setimpal.
"Saya rasa masih ada yang kurang optimal di pencegahan dan juga penindakan. Maka saya minta pada pihak-pihak yang berwenang, tolong kasus seperti ini diberi hukumn yang berat, biar jera semuanya," tuturnya.
Sahroni tidak ingin karena pelaku masih remaja atau di bawah umur, perlakuan aparat jadi lembek.
"Kalau begitu terus, akan sulit kita putus mata rantai budaya tawuran ini. Toh, mereka pas ngebacok atau membunuh orang juga tidak pakai perasaan," ujar Sahroni.
Dia pun berharap langkah tegas dan cepat yang dilakukan oleh Polres Metro Jakarta Barat dapat ditiru oleh jajaran kepolisian di wilayah lainnya.
Sahroni juga meminta jajaran polda, polres, hingga polsek jangan menganggap remeh masalah tawuran, premanisme, begal, atau kejahatan lainnya.
"Polda, polres, polsek harus tegas dan sigap, karena tiap minggu atau bahkan tiap hari, masyarakat pasti ada saja yang melapor soal beginian. Jadi, ini memang isu kamtibmas yang harus diselesaikan,” demikian Sahroni.(fat/jpnn.com)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam