jpnn.com, JAKARTA - Optimisme pelaku bisnis global soal perkembangan bisnis dan ekonomi dalam 12 ke depan naik 12 poin.
Optimisme sekarang berada pada level di atas sebelum pandemi atau kembali ke level seperti periode 2017-2018.
BACA JUGA: Peluang Bisnis di Balik Kepopuleran Croffle Korea
Sebelumnya, optimisme mereka juga naik 14 poin pada semester kedua 2020.
Hal itu terkuak dari International Business Report (IBR) periode semester pertama 2021 yang dirilis Grant Thornton International.
BACA JUGA: Kembangkan Bisnis, Radix Luncurkan Olympia
Pelaku bisnis Indonesia juga terhitung cukup percaya diri selama semester pertama 2021.
Hal itu terlihat dengan meningkatnya optimisme terhadap pertumbuhan bisnis mereka dan adanya keinginan dari para pelaku bisnis untuk berinvestasi dalam enam bulan terakhir.
BACA JUGA: Kementan Perkenalkan Teknologi Coating, Pengusaha: Mampu Dongkrak Bisnis Hortikultura
Namun, ada beberapa hal yang masih dikhawatirkan para pelaku bisnis. Di antaranya, kendala pasokan dan ketidakpastian ekonomi serta berkurangnya daya beli masyarakat.
Laporan IBR tahun ini juga menyebutkan bahwa 65 persen pelaku bisnis Indonesia optimistis pendapatan akan meningkat dalam 12 bulan ke depan.
Sebanyak 63 persen pelaku bisnis Indonesia juga yakin bahwa laba bisnis mereka akan mengalami peningkatan pada tahun ini.
Level optimisme menunjukkan adanya peningkatan dari periode survei sebelumnya yang berada di level 56 persen untuk pendapatan dan 53 persen untuk laba.
Laporan terbaru International Business Report (IBR) Grant Thornton International juga menunjukkan adanya peningkatan signifikan untuk ekspektasi pelaku bisnis terkait sektor ekspor dan investasi.
Sementara itu, ekspektasi pelaku bisnis Indonesia tehadap sektor ekspor lebih tinggi dibandingkan rata–rata global.
Namun, angkanya sedikit lebih rendah dari level ekpektasi pada laporan IBR sebelumnya pada semester kedua 2020 yang berada di level 50 persen.
CEO/Managing Partner Grant Thornton Indonesia Johanna Gani mengatakan, meskipun pelaku bisnis masih berjuang menghadapi pandemi covid-19, secara umum selama semester awal 2021 para pelaku usaha Indonesia masih memiliki optimisme tinggi akan pertumbuhan ekonomi.
“Hal ini cukup wajar melihat pemerintah telah mengeluarkan cukup banyak program dan dana untuk memfasilitasi berbagai industri dalam menghadapi krisis karena pandemi,” kata dia, Selasa (10/8).
Dia menambahkan, optimisme tersebut juga harus diikuti kemampuan beradaptasi secara dinamis karena perubahan peraturan yang diterapkan pemerintah masih fluktuatif mengikuti perkembangan situasi pandemi di Indonesia.
“Misalnya, peraturan yang berlaku saat PPKM level 4 seperti sekarang tentu berbeda dengan peraturan saat PSBB beberapa waktu lalu,” kata Johanna. (jos/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Ragil