jpnn.com, JAKARTA - Densus 88 Antiteror Polri masih menyelidiki kasus serangan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar. Tim di lapangan pun terus mengumpulkan informasi terkait jaringan dan mengidenfitikasi jasad pelaku.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan pihaknya tengah mencocokkan DNA pelaku dengan keluarga.
BACA JUGA: Perempuan Bercadar Pemilik 70 Anjing di Bogor Relakan Sebagian Peliharaannya Direlokasi, tetapi...
"Dari hasil identifikasi yang dilakukan oleh Inafis dan pengecekan DNA, maka identik pelaku yang laki-laki betul bernama saudara L," ujar Listyo dalam keterangannya, Senin (29/3).
Listyo menerangkan, untuk pelaku perempuan berinisial YSF dan telah diidentifikasi juga dengan pihak keluarga.
BACA JUGA: Rumah Pelaku Bom Gereja Katedral Makassar Digeledah, Lihat, Densus Amankan Sejumlah Barang
"Identik dengan sidik jari yang kami dapatkan (pihak keluarga)," kata Listyo.
Jenderal bintang empat ini lantas mengungkap fakta sebelum terjadi aksi bom bunuh diri. Pelaku L sudah berpamitan dengan pihak keluarga.
"Yang perlu kami informasikan bahwa saudara L ini sempat meninggalkan surat wasiat kepada orang tua yang isinya mengatakan bahwa dia berpamitan dan siap untuk mati syahid," kata Listyo.
Mantan Kapolda Banten ini mengatakan, antara L dan YSF telah menikah sejak enam bulan lalu. Adapun yang menikahkan adalah R, terduga teroris yang ditangkap pada Januari 2021.
"Mereka ini kelompok JAD yang terkait dengan peristiwa di Gereja Katedra Jolo di Filipina pada 2018," kata Listyo. (cuy/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan