jpnn.com - CIMAHI – Emon, tersangka penculikan dan pencabulan dua siswi SMPN 4 Gununghalu yang menjadi buronan sejak September lalu, ditemukan tewas di Kabupaten Bogor setelah mengalami kecelakaan, pada Sabtu (5/11).
Hal itu disampaikan Kapolres Cimahi, AKBP Ade Ary Syam Indradi saat ditemui di Mapolres Cimahi, Jalan Amir Mahmud, Selasa (8/11).
BACA JUGA: Alamak! Kabur dari Rumah, ABG Dibawa Kabur Lalu Digarap Habis
"Tersangka perbuatan cabul bernama alias Emon, meninggal karena kecelakaan di Bogor," ujar Ade.
Kepastian meninggalnya tersangka didapat setelah pihak kepolisian Bogor menemukan KTP yang digunakan tersangka ketika melakukan check in di hotel ketika melakukan penculikan.
BACA JUGA: Polisi Gerebek Sepasang Kekasih Lagi Asyik Begituan
Ditambah, pihak Polres Cimahi berkoordinasi untuk melakukan pemeriksaan terhadap jenazah tersangka.
Ade memastikan bahwa jenazah korban kecelakaan yang terjadi di Bogor merupakan buronan tersangka penculikan dan pencabulan.
BACA JUGA: Saksi Tak Lihat Terdakwa Bakar Gedung Kejati Jabar
Ada banyak ciri-ciri yang sama dan signifikan antara pelaku pencabulan dengan korban meninggal kecelakaan di Bogor.
Diantaranya, terdapat tahi lalat dibagian pipi kanan, kemudian mempunyai bentuk alis serta rahang sama.
"Kami periksa bahwa jenazah merupakan orang yang sama dengan pelaku pencabulan. Kami juga bisa menyatakan hal itu berdasarkan keterangan saksi. Kami tunjukan fotonya kepada saksi dan korban penculikan, mereka mengatakan bahwa benar yang meninggal adalah orang yang sama," ujarnya.
Untuk informasi, Emon ditetapkan sebagai tersangka penculikan dan pencabulan terhadap remaja siswi SMP berinisial LW (14) dan TP (14) warga Gunung Halu, Kabupaten Bandung Barat pada 3 September 2016 lalu.
Pihak Kepolisian masih kesulitan mengidentifikasi nama asli pelaku penculikan dan pencabulan dua siswi SMPN 4 Gunugnhalu September lalu.
Pasalnya, KTP yang digunakan pelaku untuk melakukan pemesanan hotel ternyata milik orang lain.
"KTP yang sering dibawa itu bukan miliknya. Jadi, kami masih belum mengetahui identitas asli tersangka," ujar Kapolres Cimahi, Ade Ary Syam Indradi.
Petugas Polres Cimahi sudah mencoba mengecek identitas Emon menggunakan alat Mobile Automatic Multy Biometric Identification System (MAMBIS), yakni alat identifikasi otomatis melalui pemindaian sidik jari dan iris mata.
Akan tetapi, alat itu pun tak bisa mengidentifikasi jenazah Emon. "Kemungkinan orang ini belum punya KTP elektronik, jadi tidak ada datanya," terangnya.
Diketahui KTP tersebut milik Lukman Nurhakim (36), warga Baleendah, Kabupaten Bandung.
Ia mengaku lega KTP-nya ditemukan kembali setelah hilang dari bulan Februari 2016 lalu saat mengurus surat kendaraan di Mapolda Jabar.
"Pas kejadian, kan polisi mempunyai identitas tersangka berdasarkan KTP yang digunakan booking hotel di Jakarta, banyak polisi yang datang ke rumah untuk menanyakan perihal kasus penculikan dan pencabulan. Tapi saya jawab saja tidak tahu dan saya jelaskan bahwa KTP saya hilang," ujarnya saat ditemui di Mapolres Cimahi.
Meski demikian ia menegaskan tidak pernah mendapatkan perilaku yang tidak menyenangkan dari pihak kepolisian.
Lukman pun mengaku sudah bertemu dengan pihak keluarga korban penculikan untuk menjelaskan tentang identitasnya.
"Kalau terganggu sih ya, saya ga bisa makan, tidur ga nyenyak. Saya cuman berdoa. Alhamdulillah sekarang semuanya sudah clear," pungkasnya. (bbb/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sebelas Pengeroyok Dua Anggota Polisi Berhasil Diringkus
Redaktur : Tim Redaksi