jpnn.com - JAKARTA -- Kepala Kepolisian RI Jenderal Sutarman menegaskan bahwa aksi penembakan sejumlah Anggota Polri sudah terungkap dengan tertangkapnya kelompok terduga teroris di Ciputat.
Kelompok terduga teroris di Ciputat itu diduga terlibat sejumlah penembakan di Cirendeu, Ciputat, maupun Pondok Aren, beberapa waktu silam.
BACA JUGA: Brankas Kantor Pos Gambir Dibobol Maling
"Itu DPO (Daftar Pencarian Orang) Polri yang sudah diumumkan. Jadi bisa saya simpulkan bahwa penembakan terhadap Anggota Polri sudah terungkap semua, siapa intelektualnya, eksekutornya dan siapa yang membantu," kata Sutarman usai memimpin Rapat Pimpinan Nasional Polri 2014, Selasa (7/1) di Gedung Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, di Jakarta.
Lantas apakah termasuk dengan kasus penembakan Anggota Polri di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi? Sutarman mengaku itu masih dalam proses.
BACA JUGA: Bekuk Sindikat Perompak Tanjung Perak
"Evaluasi, kita lakukan evaluasi. Kalau itu kaliber 9 milimeter. Ini kita dalam proses," kata jenderal bintang empat ini.
Seperti diketahui Anggota Provos Ditpol Air Mabes Polri Bripka Sukardi saat itu tewas setelah diterjang empat kali tembakan dengan peluru berkaliber 9 mm di depan Kantor KPK, Selasa 10 September 2013.
BACA JUGA: Usai Merampok Foya-foya, Sisanya untuk Beli Sandal
Sutarman mengatakan, penangkapan terduga teroris di Ciputat, itu dilakukan setelah Polri melakukan oleh Tempat Kejadian Perkara dan identifikasi yang mendalam.
Mulai dari kejadian di Cirendeu, Ciputat, dan Pondok Aren. Dari sejumlah petunjuk yang ditemukan, polisi kemudian menangkap beberapa terduga teroris di Tasikmalaya. "Tujuh yang kita tangkap ini menyebut Nurul Haq dan Hendi," kata Kapolri.
Kemudian, polisi menelusuri dari mana senjata didapatkan. Lantas ditangkaplah Anton alias Septi di Banyumas, Jawa Tengah. "Dari situ kita bisa mengungkap siapa-siapa saja dan posisi di mana," katanya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ponakan Bacok Tante, Dua Jari Putus
Redaktur : Tim Redaksi