jpnn.com - MAKASSAR - Insiden penyerangan sekretariat Mapala Universitas Perjuangan Republik Indonesia (UPRI) masih belum bisa terungkap.
Polisi belum berhasil mengungkap pelaku penembakan yang terjadi pada Kamis (7/4) kemarin. Hingga Jumat lalu masih misterius.
BACA JUGA: Misterius..Kapal Motor Hilang di Perairan Biak
Polisi masih belum mengantongi identitas penyerang kampus UPRI yang diperkirakan mencapai 20 orang itu. Sebagian besar penyerang diketahui menggunakan topeng saat beraksi.
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polrestabes Makassar, AKBP Noviana Tursanurohmat mengaku jika pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kasus itu.
BACA JUGA: Perdana, Gubernur Papua Lepas Pelayaran Ekspor Langsung Ke Tiongkok
Terkait proyektil yang ditemukan di lokasi, polisi terkesan tertutup. AKBP Noviana mengaku jika proyektil itu sudah diserahkan ke Labolatorium Forensik untuk diteliti. Dia juga terkesan enggan membeberkan ciri-ciri proyektil peluru yang sempat menempel di dinding itu.
Informasi yang dihimpun Fajar dari internal kepolisian menyebutkan proyektil itu diduga berasal dari peluru tajam. Hanya saja, senjata yang digunakan belum diketahui apakah senjata organik atau bukan. Sayangnya, Noviana enggan menjelaskan secara detail mengenai barang bukti peluru itu.
BACA JUGA: Depresi Sakit Tak Sembuh, Pria Ini Ditemukan Tewas Tergantung
"Kami serahkan ke Labfor untuk diperiksa. Kami tidak bisa beberkan jenis peluru dan lainnya karena sementara ditangani sama ahlinya," kata Noviana.
Salah seorang saksi korban, Tohir (24) mengatakan, peluru itu memang mirip peluru tajam dengan berbahan timah. Peluru tersebut cukup membahayakan, buktinya peluru itu sempat menancam di dinding.
Dia berharap, kasus ini segera diungkap kepolisian. Jangan sampai, pelaku kembali menyerang kampus dan menyebabkan korban jiwa. "Masalahnya, ini sudah tidak main-main karena mereka sudah berani menggunakan senjata api. Saya ingat sekali ada tiga kali suara tembakan. Artinya, mereka memiliki banyak peluru," tandasnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, sekretariat Mapala UPRI diserang 20 pria bertopeng. Mereka merusak sekretariat itu dengan lemparan molotov. Mereka juga menembak ke arah sekretariat.(markasa rani/adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lobster Senilai Rp 400 Juta dari Surabaya Gagal Diselundupkan
Redaktur : Tim Redaksi